Page 103 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 103
Nur Aini Setiawati
(reh lebet) dan luar (reh djawi). Reh lebet terdiri atas Gedong
Kiwa, Gedong Tengen, Keparak Kiwa, Keparak Tengen dan
Reh djawi terdiri atas Panumping Kanan, Bumijo Kanan,
Sitisewu Kiri, dan Numbakanyar Kiri. Empat bupati reh djawi
berpangkat lurah (kepala). Mereka memimpin bagian kanan
dan bagian kiri, sedangkan dua lainnya berpangkat bekel.
Disamping 8 golongan itu, terdapat lagi golongan lainnya
yaitu kepatihan, kadipaten, pengulon, kori, taman, prajurit,
jeksa, gladag, dan mahosan. Pada tahun 1921, didirikan kawe-
danan baru yang bernama “Kawedanan Krija” yang terdiri
atas semua golongan krija (teknisi) yang sebelumnya termasuk
kawedanan lainnya. 35
Setiap golongan mempunyai daerah lingkungan ke-
diaman dalam kota sebagai tanah golongan. Pengulon di
bawah kyai penghulu, mempunyai daerah kediaman terletak
di Kampung Kauman. Di beberapa tempat dalam lingkungan
benteng yang mengelilingi keraton terdapat kampung-kam-
pung penduduk yang masuk dalam golongan-golongan.
Demikian pula, prajurit dan Surakarsa serta Langenastra
semuanya masuk dalam lingkungan Kawedanan Ageng
Kemendan yang di bagi menjadi 10 bagian yaitu lima bagian
berada di bawah pimpinan wedana (kepala) masing-masing
dengan tingkat bupati anom di bawah Wedana Ageng
Kemendan. Kawedanan taman memelihara taman kerajaan
dan mengurus bekas Waterkasteel Tamansari. Kawedanan
gladag mengurus urusan pekerjaan umum dan angkutan
kereta kebesaran raja dan para keluarga raja golongan di
35 Ibid, hlm. 137.
84