Page 99 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 99

Nur Aini Setiawati

            orang-orang Eropa yang strategis itu disebabkan tempat itu
            dekat dengan stasiun kereta api, sehingga dapat memudah-
            kan mereka jika akan bepergian ke luar kota. Sultan membe-
            rikan lahan itu dimaksudkan agar orang-orang Eropa memi-

            liki tempat berlindung, sedangkan pembangunan pemu-
            kiman, jalan, taman, dan perawatannya diatur oleh pihak
            kasultanan.
                Adapun permukiman orang-orang Tionghoa dan bangsa
            Timur Asing lainnya berada di Pacinan sepanjang jalan yang
            memanjang dari alun-alun utara ke utara sampai ke Tugu,
            kemudian juga meliputi kampung-kampung di belakangnya
            yaitu Kampung Pajeksan, Gandekan, dan Beskalan dan bagian
            timur jalan yaitu Kampung Ketandan. Orang-orang Arab
            pada umumnya bertempat tinggal di Kampung Sayidan yang
            kemudian dihuni oleh penduduk pribumi dan nonpribumi.
            Pada dasarnya tanah permukiman itu mempunyai letak
            geografis yang menguntungkan bagi mereka, karena kegiatan
            orang-orang Tionghoa dan Arab memegang peranan di bi-

            dang perdagangan. 28
                Dalam membangun rumah tempat tinggal, orang-orang
            nonpribumi harus mendapat izin mendirikan bangunan.
            Permohonan izin bangunan diajukan secara tertulis dengan
            disertai rancangan gambar bangunan yang akan didirikan
            dengan perhitungan statistika serta memberikan alasan-



                28  Djoko Soekiman (ed),  Sejarah Kota Yogyakarta  (Jakarta:
            Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Sejarah Dan
            Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi Dan Dokumentasi Sejarah
            Nasional, 1986), hlm. 9.

            80
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104