Page 82 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 82

TANAH BAGI YANG TAK BERTANAH

              reform di Indonesia atas undangan Menteri Agraria
              Sadjarwo. Dalam laporannya yang diterbitkan tahun
                        1
              1964, ia membahas penyebab kegagalan pelaksanaan
              landreform berdasarkan UUPA, yang menurutnya ber-
              sumber pada: tingginya batas maksimum pemilikan
              tanah dan meluasnya penyelewengan dengan persekong-
              kolan para pejabat desa. Persekongkolan ini membuat
              luas tanah pertanian yang siap dibagikan menjadi berku-
              rang 1 persen dari luas keseluruhan. Golongan petani
              kaya dan sedang yang besar jumlahnya di pedesaan bu-
              kan saja tidak tersentuh oleh proses ini, bahkan mungkin
              dapat menarik keuntungan dari pembagian tanah. Lebih
              lanjut Ladejinsky melukiskan:

                    “Sampai sekarang, Tuan Menteri, maka umum-
                    nya harus dianggap sebagai tidak memenuhi
                    tugasnya. Alasannya terletak pada komposisi
                    panitia yang terdiri dari seorang kepala desa dan
                    dua wakil golongan tani nasional. Ketiga-tiga-
                    nya, yang umumnya pemilik tanah, tidak merasa
                    perlu mewakili kepentingan petani penggarap.
                    Sedangkan kaum tani sendiri … tidak berperan
                    serta dalam pelaksanaannya. 2

                  Terkait pengaturan perjanjian bagi-hasil, undang-
              undang telah memutuskan bahwa sistem perjanjian bagi-
              hasil harus dibuat secara tertulis antara petani penggarap




              1. Landejinsky adalah seorang sarjana asal Amerika yang menjadi penase-
                 hat ahli proses perombakan tanah di negara-negara Asia seperti Korea
                 Selatan dan Taiwan.
              2. Lihat kutipan dalam Jan Breman. Op.Cit., hal. 195.

                                        76
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87