Page 87 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 87
GEJOLAK PEDESAAN DAN RADIKALISASI PETANI
jangka satu bulan. Lebih lanjut, ditegaskan dalam ins-
truksi tersebut agar jaminan hak penggarapan kaum tani
dipertahankan, melihat banyaknya tuan tanah yang me-
lepaskan perjanjian bagi-hasil dengan petani penggarap
yang menuntut dilaksanakannya bagi-hasil sesuai dengan
peraturan pemerintah. 9
Kemandekan pelaksanaan landreform menjadi per-
hatian organisasi tani BTI yang menginginkan pelaksa-
naan undang-undang tersebut secara konsisten. Menang-
gapi kemandekan yang terjadi, ketua BTI Asmoe dalam
laporannya pada Kongres Nasional ke-VI BTI tanggal 23
Juli 1962 di Jakarta menyatakan:
Akhirnya BTI menyatakan bahwa perubahan
tanah hanya bisa dilakukan oleh kaum tani sen-
diri. BTI mensponsori gerakan 6 Baik yang terdiri
dari: gerakan turun sewa, turun bunga, naik
upah, naik produksi, naik kebudayaan dan naik
politik…
Gerakan turun sewa atau gerakan 6:4 adalah
gerakan untuk menuntut diturunkannja sewa
tanah kepada tuan-tuan tanah, terutama dalam
bentuk menuntut diperbaharuinya perdjandjian
sewa menjewa tanah di antara kaum tani dan
tuan tanah berdasarkan UUPBH. Gerakan enam
baik tersebut dilakukan oleh kader-kader BTI
dalam program tiga sama. Dalam melakukan ge-
rakan turun sewa BTI menginstruksikan kadernya
untuk bersandar pada buruh tani dan tani miskin,
bersatu dengan tani sedang dan menetralisir tani
9. Instruksi Menteri Pertanian dan Agraria No: Sekra 9/2/22, 14 Djuni 1962.
81

