Page 92 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 92

TANAH BAGI YANG TAK BERTANAH

              Jawa Timur, Dewan Pimpinan Daerah BTI mulai mende-
              sak pemerintah untuk segera membentuk pengadilan
              landreform guna mengatasi konflik-konflik yang timbul
              serta kecurangan yang terjadi dalam proses pendaftaran
              dan pembagian tanah. Mereka juga menuntut agar peja-
              bat-pejabat yang terbukti curang dalam melaksanakan
              kebijakan landreform dicopot dan agar tanah-tanah yang
              telah digarap sejak lama oleh kaum tani segera disahkan
              menjadi hak milik petani. 17
                  Tekanan agar  landreform segera dijalankan dengan
              konsekuen terus meningkat. Pada umumnya tekanan ini
              dipelopori oleh BTI yang semakin mendapat dukungan
              dan simpati kaum tani di pedesaan. Pada Agustus 1964 di
              Wonogiri, BTI mengadakan rapat umum yang dihadiri
              sekitar 30.000 orang yang membahas persoalan macet-
              nya pelaksanaan  landreform. Dalam rapat tersebut,
              dikeluarkan resolusi yang mendesak pemerintah mem-
              bentuk pengadilan landreform dan menempatkan wakil-
              wakil kaum tani pendukung Nasakom serta melakukan
              tindakan tegas terhadap tuan tanah dan pejabat daerah
              yang memanipulasi pelaksanaan landreform. 18
                  Dorongan pelaksanaan landreform bukan hanya di-
              pelopori oleh organisasi tani semata. Usaha BTI mempo-
              pulerkan pelaksanaan landreform di daerah-daerah ber-
              hasil mendapatkan tanggapan kaum tani di pedesaan.
              Hal ini terbukti dari aktivitas kaum tani yang cukup
              radikal dalam menuntut pejabat-pejabat setempat untuk
              melaksanakan pembagian tanah dan segera menetapkan
              sistem perjanjian bagi-hasil yang baru. Di desa Cikembar


              17. Suara Tani. No. 7-8, Th. XV, Agustus 1964, hal. 6.
              18. Ibid., hal. 8.

                                        86
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97