Page 93 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 93

GEJOLAK PEDESAAN DAN RADIKALISASI PETANI

               kabupaten Sukabumi, sekitar 550 petani penggarap me-
               lakukan aksi penggarapan tanah tanpa terlebih dahulu
               menunggu instruksi panitia landreform setempat. Dalih
               mereka adalah mempertahankan hak tanah yang sudah
               seharusnya menjadi milik petani sesuai undang-undang
               landreform. Tindakan seperti ini di kemudian hari dike-
               nal dengan nama “aksi sepihak” yang menjadi isu kontro-
               versial di tingkat nasional.
                  Selain menduduki tanah kelebihan yang terdapat da-
               lam perhitungan undang-undang pembagian tanah, aksi-
               aksi juga terus dijalankan dengan beragam cara. Di desa
               Kembangsari Brebes, sekitar 700 petani penggarap me-
               lakukan aksi tunjuk hidung terhadap kepala desa bernama
               Djajadani. Menurut wakil kaum tani, kepala desa tersebut
               melakukan serangkaian korupsi dalam menentukan ting-
               kat harga sewa dalam usaha penanaman gula insentif pe-
               merintah. Selain itu, tindakannya sebagai makelar tanah
               dan sikapnya yang ringan tangan menyebabkan para
               petani ramai-ramai mengadakan aksi terhadapnya. 19



               AKSI SEPIHAK DAN TINDAKAN KEKERASAN DI
               PEDESAAN

               Istilah aksi sepihak muncul sebagai isu nasional setelah
               aksi-aksi yang dilakukan BTI dan kaum tani dalam men-
               jalankan landreform di daerah-daerah mendapatkan tan-
               tangan serius dari organisasi-organisasi di luar pengaruh
               PKI dan BTI. Pemuda Ansor yang merupakan organisasi
               massa milik Nahdlatul Ulama pada Januari 1965 dalam


               19. Ibid., hal. 10.

                                        87
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98