Page 66 - Prosiding Agraria
P. 66

Redistribusi Pemanfaatan Tanah Dengan Kolaborasi Pemberdayaan Petani   51
                                                      (Studi Kasus Penyelesaian Konflik di Kecamatan Keera Kabupaten Wajo)

             sampai  tahap  monitoring dan evaluasi.  Selain  itu, agar  para  fasilitator  betul-betul  dapat
             menerapkan prinsip pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk
             kemandirian berusaha kelompok petani, (Hendra Hamid, 2018).

                  Pemberdayaan  masyarakat desa  yang  berprofesi  sebagai  petani adalah  upaya
             mengembangkan  kemandirian  dan  kesejahteraan  masyarakat  dengan  meningkatkan

             pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan
             sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai
             dengan potensi, dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa, serta mengidentifikasi masalah

             yang menjadi faktor penghambat, (Erowati, D., & Sos, 2021). Perubahan cara pandang atau
             paradigma pemikiran, sekarang ini sedang berlangsung dari pilihan rasional (rational choice)
             kepada logika komunikatif (communicative  rationality). Proses  perubahan  tersebut juga
             menuntut pengaturan penyelenggaraan berbagai kegiatan secara kolaborasi, (Shiller, R. J., &
             Akerlof, 2009).


                  Kecamatan Keera, Kabupaten  Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan,  merupakan  wilayah
             yang  kaya akan  sumber daya alam,  termasuk  tanah  pertanian  yang  subur dan  produktif.
             Namun, potensi tersebut menghadapi tantangan dalam bentuk sengketa tanah antara PTPN
             (Perkebunan Nusantara) wilayah I dan masyarakat setempat. Sengketa tanah ini menciptakan
             ketidakpastian hukum, menghambat pengembangan ekonomi lokal, dan memicu ketegangan

             sosial  di  komunitas.  PTPN,  sebagai  perusahaan  yang  mengelola  perkebunan di daerah
             tersebut, sering kali memiliki kepentingan yang bertentangan dengan kebutuhan dan hak-
             hak masyarakat lokal atas tanah mereka. Hal ini menciptakan kesenjangan ekonomi antara

             PTPN yang memiliki akses lebih besar  terhadap sumber daya dan masyarakat lokal yang
             bergantung pada pertanian sebagai sumber penghidupan utama.





























                                              Gambar I: Peta lokasi kebun Keera
                                                  Sumber: PTPN Wilayah I
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71