Page 99 - Prosiding Agraria
P. 99

84      STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

            untuk kepentingan masyarakat  dan negara melalui beberapa  program  utama. Program-
            program  tersebut meliputi  Reforma  Agraria,  Proyek Strategis Nasional,  Bank  Tanah,  dan
            Cadangan Negara Lainnya.



            2.  Kepastian Hukum Pemanfaatan Tanah Terlantar Untuk Percepatan Reforma Agraria
                 Reforma Agraria merupakan suatu upaya sistematis untuk mengatur kembali cara tanah
            dimiliki, dikuasai, digunakan, dan dimanfaatkan dengan lebih adil, sehingga masyarakat dapat

            merasakan manfaatnya dalam bentuk kemakmuran yang lebih merata. Percepatan reforma
            agraria  diharapkan mampu memberikan keadilan  atas ketimpangan  dalam kepemilikan
            penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah. Peralihan atas kekuasaan kepemilikan

            hak atas tanah memberikan dampak buruk bagi kesejahteraan masyarakat terutama dalam
            struktur kekuasaan dan pemerintahan. Keadilan yang di inginkan oleh masyarakat adalah
            pembagian tanah secara merata terhadap tanah yang dianggap terlantar akibat perusahaan
            yang melebihi batas maksimum (Alvian & Mujiburohman,  2022). Konsep reforma agraria
            mencakup dua elemen utama, yaitu penataan aset dan penataan akses, yang secara bersama-

            sama bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih berkeadilan dan produktif bagi
            masyarakat.

                 Penataan aset merupakan langkah penting dalam Reforma Agraria. Hal ini mencakup
            penataan  kembali  penguasaan, pemilikan, penggunaan,  dan pemanfaatan  tanah untuk
            menciptakan keadilan dalam kepemilikan tanah. Salah satu kegiatan utama dalam penataan

            aset adalah memastikan kepastian hukum atas hak tanah melalui penerbitan sertifikat yang
            mencakup dua elemen penting: Redistribusi Tanah dan Legalisasi Aset. Redistribusi Tanah
            adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk membagi

            atau memberikan hak atas tanah kepada para Subjek Reforma Agraria yang bersumber pada
            Tanah Objek Reforma Agraria (TORA). Langkah ini didukung dengan penerbitan sertifikat
            hak atas tanah yang secara resmi menyatakan kepemilikan.

                 Di sisi lain, penataan akses merupakan program yang difokuskan pada pemberdayaan
            ekonomi subjek Reforma Agraria dengan memanfaatkan tanah sebagai basisnya. Program

            ini dilaksanakan melalui kegiatan Penanganan Akses Reforma Agraria, yang mengutamakan
            prinsip partisipasi, kemandirian, kewirausahaan, keadilan, kemakmuran, dan keberlanjutan.
            Dalam proses Penanganan Akses, perhatian khusus diberikan terhadap potensi, kontribusi,
            dan kepentingan masyarakat  serta kondisi  daerah.  Tujuan  utamanya  adalah  untuk
            meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan tanah yang lebih produktif

            dan berkelanjutan. Dengan melaksanakan kedua elemen ini secara bersama-sama, Reforma
            Agraria diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, baik
            dari segi sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Hal ini akan menciptakan landasan yang kokoh

            untuk pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
                 Tanah Objek Reforma Agraria, atau yang lebih dikenal dengan singkatan TORA, merujuk

            pada  kategori  tanah  yang  dikuasai oleh  negara atau  telah dimiliki, dikuasai, dan/atau
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104