Page 120 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 120

Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
               masa kini, tanah itu bisa diminta kembali oleh pemilik
               kuliannya dan digarap oleh mereka sendiri. Dalam prak-
               tiknya, pihak desa hanya memiliki kewenangan menga-
               tur kepada siapa hak penggarapan diberikan dan dica-
               but. Jika tanah kulian seluas 300 ubin itu akan dijual
               (kepada orang luar desa) maka desa memastikan bahwa
               tanah itu di dalamnya “menggendong” 90 ubin hak ga-
               rap yang tetap diperuntukkan kepada warga di dalam
               desa (Ngandagan). Perubahan pemahaman dan praktik
               terhadap tanah buruhan semacam ini, yang berbeda jauh
               dari visi Soemotirto saat itu, menempatkan posisi rentan
               keluarga tani buruhan. Apalagi jika tanah buruhan itu
               diformalkan melalui sertifikasi. 33




                   33  Tatkala dilaksanakan ekspose hasil sementara riset ini kepada
               perwakilan masyarakat Ngandagan dan berbagai instansi pemerintah
               terkait (termasuk Kantor Pertanahan Kabupaten) serta kampus. Salah
               satu peserta yang merupakan pemilik sawah kulian menuntut agar
               sertifikasi dilakukan. Ia mengungkapkan kembali, sebagaimana yang
               pernah disampaikan dalam wawancara dengan tim, bahwa yang
               dibutuhkan adalah sertifikasi agar bisa menarik kembali tanah buruhan.
               Sebagai pemilik tanah, ia merasa rugi sebab selalu membayar pajak
               utuh namun tidak mengatasi dan mengambil manfaat dari tanahnya.
               Ketika direspon dengan pertanyaan apa jaminan petani buruhan masih
               bisa mengakses tanah dan tidak terlempar dari tanah yang dikuasainya
               secara hak garap, forum (termasuk pamong dan penanya tersebut)
               tidak mampu menjawab. Bisa dipastikan, mereka ragu adanya jaminan
               itu jika sertipikasi dilakukan. Ekspose hasil sementara, Pituruh, 3
               Agustus 2010.

                                                             99
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125