Page 128 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 128
Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
cara nggaduh (bagi hasil). Kambing yang menjadi jatahnya
ia pelihara baik-baik hingga suatu saat beranak pinak
dan hasil penjualannya bisa dibelikan tanah. Dari sinilah
ia terus menerus mengakumulasikan kepemilikan tanah-
nya, membiayai dua anaknya sekolah. Satu anaknya kini
juga menjadi orang terkaya di desa: sarjana, PNS guru di
beberapa sekolah, memiliki 3 mobil, beristrikan PNS guru
juga, dan anak-anaknya yang juga telah bersekolah hingga
jenjang perguruan tinggi. Tentu saja, ia juga memiliki tanah.
Pada tahun 1950-an dan 60-an di desa Ngandagan
orang-orang kaya setidaknya mempunyai tanah babon
dan pucukannya. Pada masa itu, umumnya orang kaya
mempunyai tanah seluas 300 ubin. Orang-orang kaya itu
dikenal sebagai kuli baku atau pemilik kulian. Akan
tetapi, dewasa ini jumlah 300 ubin yang kemudian dipo-
tong 90 ubin sebagai sawah buruhan, sudah tidak leng-
kap lagi. Luas tanah 210 sudah terpecahpecah karena
pewarisan dan penjualan.
Gambar 11. Kalender musim Desa Ngandagan sebelum
tahun 1989
107