Page 130 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 130
Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
pengganti Soemotirto. Pemerintah desa sekarang berupa-
ya membatasi penjualan tanah ke orang luar Ngandagan
dengan cara mengenakan biaya tinggi dalam proses
administrasi transaksi desa. Harga yang dikenakan
adalah 15% dari pajak/NJOP. Selain itu dipertegas pula
bahwa jika ada orang luar yang membeli tanah kulian di
desa Ngandagan, mereka sekaligus membeli “tanah
buruhan” yang ada didalamnya, dan merelakan
penggarapannya tetap berada di tangan orang Nganda-
gan. Ini merupakan aturan adat yang disepakati, meski
juga ada yang keberatan, terutama berkaitan dengan
indikasi penyelewengan pengaturan tanah buruhan yang
telah dikemukan di atas. 37
2. Pewarisan
Pewarisan tanah baik berupa sawah, tegalan, atau
pekarangan dari orang tua kepada ahli warisnya tidak
dibedakan antara ahli waris lelaki ataupun perempuan.
Pembagian waris dilakukan secara normal, dalam
pengertian tidak terdapat keistimewaan anak lelaki tertua
mendapatkan lebih banyak daripada anak lelaki kedua
atau anak perempuan. Di beberapa daerah di Jawa,
pembagian warisan masih mendiskriminasikan anak
perempuan. Umumnya perempuan mendapat tanah
perkarangan dan anak lelaki mendapatkan tanah sawah
37 Ibid.
109