Page 133 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 133
Ahmad Nashih Luthfi dkk.
sebagaimana berlaku di tempat-tempat lain.
Desa turut mempunyai wewenang dalam menentu-
kan hak pakai waris seandainya ahli waris tidak dike-
tahui dan pewaris sebelum meninggal tidak menentukan
siapa ahli warisnya. Hal ini nampak jelas dalam kasus
tanah Sitenan. Semula penggarapan tanah Sitenan berja-
lan secara alamiah berdasarkan siapa yang kuat mengo-
lahnya. Dalam perkembangannya, desa turut mengatur
dalam hal pengelolaan pajak. Sebagaimana telah
disinggung di atas, tanah Sitenan seluas 10 hektar tidak
jelas pewarisnya sejak sang pemilik, Besali Kusumo-
mangunharjo, meninggal dunia pada waktu lampau.
Pada masa kepemimpinan Soemotirto, pihak desa
memutuskan agar tanah Sitenan mulai dibuka dan dita-
nami tanaman pangan seperti singkong, jagung dan padi
gogo. Penentuan hak pakai waris oleh desa menandakan
pula bahwa hak desa terhadap tanah cukup kuat pada
masa kepemimpinan Soemotirto.
3. Tukar Menukar Tanah Garapan
Pada umumnya tukar menukar lahan penggarapan
berlangsung dikalangan para penggarap tanah sawah
45 ubin. Dewasa ini banyak penggarap di Ngandagan
berlomba-lomba untuk menanam Jabon atau Jati Belan-
da. Sehubungan dengan itu, ada penggarap yang menu-
kar tanah garapannya dengan tanah garapan orang lain
untuk menanam benih jabon. Penggarap yang ingin
112