Page 96 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 96
Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
berlangsung selama 2 minggu. Dalam jangka waktu inilah
buruh tani bisa terlibat melakukan pekerjaan tandur,
dengan total pendapatan sebanyak Rp. 180.000,- sebagai
upahnya. Hasil ini bisa mereka dapat jika tidak bersaing
dengan tenaga kerja lain atau kelompok penebas yang
sama pada musim panen.
Usaha lain dari buruh tani adalah berdagang ma-
kanan kecil seperti keripik singkong atau es tong-tong.
Untuk berdagang kripik singkong, diperlukan paling
sedikit 50 kilogram ubi kayu. Pengolahan kripik singkong
dilakukan dengan cara direbus, lalu diberi gula dan
sambal yang semua proses ini dilakukan sendiri. Tahapan
selanjutnya adalah dijemur lalu digoreng. Selanjutnya,
kripik ini didistribusikan ke warung-warung di desa
Ngandagan dengan harga Rp. 400,- per bungkusnya.
Dalam jangka waktu dua minggu kripik ini bisa terjual.
Kadangkala buruh tani untuk kebutuhan tertentu seperti
biaya ke dokter atau rumah sakit meminta kiriman dari
sanak saudara yang bekerja di kota. Namun, bagi buruh
tani kebutuhan pakaian, kesehatan, dan pendidikan anak
adalah masalah yang pelik untuk dihadapi. Hal ini agak
berbeda dengan penggarap tanah sawah 45 ubin yang
masih bisa menjual hak garapnya kepada orang lain un-
tuk jangka waktu tertentu jika ada kebutuhan mendesak.
Bagi tunakisma, untuk mendapatkan uang kontan
mereka mesti menjual sebagian dari hasil derepnya. Ini
adalah pilihan sulit sebab mereka sendiri membutuhkan-
75