Page 646 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 646

GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL

            jadi hal umum, sedangkan di desa-desa yang lebih kecil
            (umumnya di bawah 50 rumah tangga) di perbukitan
            keluarga-keluarga lebih berfokus pada subsisten dan bar-
            ter, masing-masing memiliki sawah, kebun kecil dan ternak,
            dan juga sedikit hasil panen. 274
                 Identitas Karen umumnya telah terbentuk sebagai
            perlawanan terhadap ‘Burmanness’, yang mengacu pada
            etnis dominan di Burma pusat. Para penulis menghu-
            bungkan hal ini dengan migrasi bersejarah banyak orang
            Karen ke daerah perbukitan terpencil untuk melarikan diri
            dari pemerasan dan perbudakan oleh kerajaan Burma, hal
            tersebut menyebabkan identifikasi diri  sebagai orang bukit
            yang hidup di luar jangkauan negara, yang sudah terbiasa
            dengan ancaman dan tekanan dari luar (Keyes 1977; Hinton
            1979). Dengan tidak adanya struktur politik yang lebih
            tinggi daripada desa (Marshall 1997, 143), wilayah Karen
            selalu rawan dikuasai oleh masyarakat lembah yang secara
            hirarkis lebih terstruktur seperti kerajaan Burma. Pada
            1800-an, orangSgaw, Pwo, Bwe, Pa’O dan bermacam-
            macam kelompok ‘Karenni’, meskipun berbeda  geografis,
            agama dan bahasa, memadukan  identitas  ‘Karen’ yang
            lebih solid untuk bertahan hidup (Hinton 1979, 92-3),
            sebuah  proses yang didukung oleh para missionaris asing
            (Cheesman 2002, 203). Ynag penting bagi identitas ini
            adalah adanya ‘rasa adanya penindasan menunnggu di
            pintu’ (Keyes 1977, 51) dan karakterisasi-diri sebagai ‘yang
            tertindas, tak-berpendidikan dan berbudi luhur’ (Cheesman
            2002, 204). Mereka telah menetapkan diri sebagian besar
            berdasarkan pada ‘oposisi struktural terhadap kelompok
            lain serupa. . . orang Karen juga memiliki mitos tersendiri
            dan cerita rakyat yang memiliki tema yang sama - posisi
            struktural mereka yang inferior vis-à-vis masyarakat dataran



            274  Pengamatan terlibat, desa-desa Karen, 1991-2005.


            632
   641   642   643   644   645   646   647   648   649   650   651