Page 649 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 649
Dimana Tidak Ada Gerakan
sipil yang terlantar, walaupun juga dikritik dalam masalah
pajak dan kadangkala pengerahan paksa. DKBA memiliki
basis dukungan yang lebih kecil, terutama karena ia telah
mengalienasi banyak warga sipil melalui tuntutan beratnya
untuk kerja paksa, pemerasan dan pengerahan paksa;
jarang melindungi warga sipil terhadap predasi negara.
Kelompok-kelompok bersenjata lainnya di daerah Karen
kecil dan terbatas, dan memusatkan kekuatan mereka pada
bisnis dan pemerasan. 276
Tatmadaw terus berkembang dan membangun basis
di pedesaan seluruh negeri, termasuk di wilayah yang tidak
ada perlawanan bersenjata (Selth 2002, 35-6,165-6). Basis-
basis ini menyebarkan kekuatan ke desa-desa sekitarnya,
menerapkan pembatasan kegiatan dan gerakan warga sipil
dan memeras sumberdaya, hasil panen dan tenaga kerja.
Dimana populasi susah dikendalikan, Tatmadaw meme-
rintahkan warga sipil untuk pindah ke tempat-tempat yang
dikontrol oleh Angkatan Darat sambil menghancurkan
desa mereka, hasil panen dan suplai makanan mereka.
Warga sipil di daerah ini juga dipaksa bekerja sebagai kuli
militer, pemandu dan sebagai pelayan di markas tentara
(TBBC 2007, 2-4; HRW 2002, 20).
Operasi ini didukung oleh undang-undang yang
ditetapkan pada tahun 1974 yang menyerahkan kendali atas
semua tanah pada negara (Hudson-Rodd et al 2003).
Saat ini, Negara menguasai semua tanah. Petani hanya
memiliki hak untuk mengolah, yang anggota rumah
tangga dapat mewarisinya jika diizinkan oleh otoritas. .
. Negara dapat mencabut hak guna tanah jika petani tidak
menanam tanaman yang ditentukan oleh otoritas atau
menggunakan tanah sebagaimana yang ditentukan.
276 Penelitian lapangan, 1991-2007; wawancara pendukung dapat
ditemukan dalam laporan KHRG sejak tahun 1995 (lihathttp://
www.khrg.org).
635

