Page 64 - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
P. 64

BAGIAN  I   43
                                                            Perencanaan

            Sering kali, perencanaan teknis ini disusun tanpa merujuk langsung
            pada RPJM,  RKP, atau Renstra K/L  secara  utuh,  melainkan lebih
            menekankan pada target internal unit kerja. Hal ini menyebabkan
            terjadinya  decoupling  antara  rencana  teknis  dan rencana  strategis,
            sehingga hasilnya sulit diukur dari sisi kontribusi terhadap tujuan
            nasional.
                Permen PPN/Bappenas No. 1  Tahun  2021 secara tegas
            menginstruksikan agar setiap kegiatan teknis dalam Renja K/L harus
            dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti  KAK,  RAB,  dan
            Justifikasi  Kegiatan  yang  konsisten  dengan  tujuan  dan  indikator
            Renstra dan RKP. Di sinilah letak integrasi teknis: memastikan bahwa
            setiap kegiatan, sekecil apa pun, memiliki keterkaitan vertikal dengan
            tujuan strategis kementerian dan arah pembangunan nasional.
            Dengan demikian, perencanaan teknis menjadi perpanjangan tangan
            dari desain makro kebijakan pembangunan negara.

                Peran teknologi informasi menjadi kunci akselerasi integrasi
            perencanaan. Sistem KRISNA (Kolaborasi Perencanaan dan Informasi
            Kinerja Anggaran) yang  dikembangkan Bappenas  memungkinkan
            penginputan program, kegiatan, dan output secara real time, dengan
            platform yang dapat  diakses bersama  oleh Kementerian  PPN,
            Kemenkeu, K/L, dan pemda. Sistem ini memaksa seluruh unit kerja
            untuk menggunakan nomenklatur yang  seragam, indikator yang
            terstandar, dan logika perencanaan yang terkonsolidasi. KRISNA
            juga  terintegrasi dengan SMART, OM-SPAN, e-Monev, dan sistem
            lainnya, sehingga membentuk ekosistem informasi perencanaan yang
            terhubung antara rencana, pelaksanaan, dan  evaluasi. Digitalisasi
            ini bukan  sekadar efisiensi administratif, tetapi  juga penguatan
            akuntabilitas,  harmonisasi lintas aktor, dan konsistensi dalam
            pemanfaatan anggaran negara.

                Integrasi perencanaan sektoral, teknis, dan wilayah bukanlah
            pilihan, tetapi syarat utama keberhasilan pembangunan nasional
            yang  holistik  dan  berkelanjutan.  Fragmentasi  kebijakan  akan
            terus menghantui  manajemen keuangan publik  selama dokumen
            perencanaan  disusun  secara  sektoral,  parsial,  dan  tidak  saling
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69