Page 66 - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
P. 66

BAB  III.

                     RENCANA PEMBANGUNAN

                     JANGKA PANJANG DAN
                     MENENGAH








            Dalam tata kelola pembangunan nasional, jangka waktu perencanaan
            bukan sekadar pengaturan kalender birokrasi, melainkan cerminan
            dari logika pembangunanyang berorientasi jangka pendek, menengah,
            dan panjang secara simultan dan sistematis. Rencana Pembangunan
            Jangka Panjang dan  Menengah (RPJP dan  RPJM) merupakan
            instrumen strategis yang berfungsi sebagai pengarah dan pengikat
            arah  kebijakan  pembangunan  negara  lintas  rezim  pemerintahan.
            Dokumen-dokumen  ini tidak hanya  mengartikulasikan kehendak
            politik pembangunan, tetapi juga menata prioritas pembangunan
            dalam horizon waktu yang berbeda secara hierarkis dan fungsional.
            Dalam konteks sistem perencanaan nasional yang ditetapkan melalui
            Undang-Undang  Nomor 25 Tahun 2004, RPJP dan RPJM menjadi
            poros konseptual yang menghubungkan visi jangka panjang bangsa
            dengan perencanaan tahunan dan penganggaran dalam APBN.

                RPJP Nasional dirancang sebagai kerangka pembangunan jangka
            panjang selama 20 tahun, yang berfungsi  sebagai  navigasi makro
            bagi keseluruhan kebijakan sektoral dan kewilayahan, terlepas dari
            perubahan kepemimpinan politik. Ia menjadi bentuk manifestasi
            keberlanjutan negara (continuity of  state) yang melampaui
            kontestasi  pemerintahan  (continuity  of  government).  Sementara
            itu,  RPJM  disusun  dalam  horizon  lima  tahunan  sebagai  derivasi
            langsung dari RPJP, dan sekaligus artikulasi strategis dari visi, misi,
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71