Page 79 - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
P. 79

58     MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
                   Ilustrasi Pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional

            pengendalian pelaksanaan yang ketat, terukur, dan berkelanjutan.
            Evaluasi  dan pengendalian inilah yang menjadikan perencanaan
            bukan sekadar rutinitas birokratis, tetapi menjadi siklus manajemen
            pembangunan yang utuh—dimulai dari perumusan visi, pelaksanaan
            program,  hingga pengukuran kinerja  dan umpan balik kebijakan
            (policy feedback loop).
                Secara normatif, dasar pengaturan evaluasi  dan pengendalian
            pelaksanaan RPJP dan RPJM diatur dalam Pasal 9 dan Pasal 13 Undang-
            Undang Nomor 25 Tahun 2004. Di dalamnya ditegaskan bahwa
            pemerintah wajib melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
            pelaksanaan rencana pembangunan nasional, baik yang bersifat jangka
            panjang maupun jangka menengah. Evaluasi ini dilaksanakan secara
            berkala, sistematis, dan berbasis indikator kinerja, serta digunakan
            sebagai dasar untuk penyusunan rencana berikutnya. Artinya, setiap
            capaian RPJM  maupun  progres  menuju  sasaran RPJP harus dapat
            diukur dan ditelusuri, serta menjadi bagian dari proses pengambilan
            keputusan yang lebih baik pada siklus pembangunan selanjutnya.

                Pelaksanaan evaluasi  RPJP dan  RPJM dilakukan  melalui dua
            pendekatan utama: evaluasi teknokratik dan evaluasi institusional.
            Evaluasi teknokratik dilakukan  oleh  Kementerian PPN/Bappenas
            sebagai institusi yang memiliki fungsi strategis dalam perencanaan dan
            pengendalian pembangunan nasional. Bappenas bertugas menyusun
            kerangka evaluasi, menetapkan indikator makro dan sektoral, serta
            melakukan pengukuran kinerja secara periodik. Instrumen utama
            dalam proses ini antara lain adalah Laporan Evaluasi RPJM (setiap
            akhir periode), Kajian  Tengah Periode (mid-term review), dan
            Laporan Tahunan Pembangunan yang menjadi bagian dari Laporan
            Keterangan Pemerintah kepada DPR.

                Sementara  itu,  evaluasi  institusional  dilakukan melalui
            mekanisme pengawasan dan pengujian publik oleh lembaga negara
            lainnya, seperti Badan  Pemeriksa  Keuangan (BPK), Kementerian
            Keuangan, serta lembaga independen seperti Komisi Pemberantasan
            Korupsi (KPK) dan Ombudsman RI, terutama dalam aspek efisiensi,
            efektivitas, dan akuntabilitas pelaksanaan program prioritas. Evaluasi
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84