Page 76 - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
P. 76

BAGIAN  I   55
                                                            Perencanaan

            seluruh dokumen perencanaan pembangunan nasional dan daerah.
            Keduanya memiliki fungsi sebagai referensi normatif, konseptual, dan
            substantif bagi  penyusunan perencanaan pembangunan tahunan,
            sektoral, kewilayahan, maupun kelembagaan. Tanpa keterkaitan yang
            konsisten dan linier antara RPJP–RPJM dan dokumen turunannya,
            sistem perencanaan akan kehilangan kohesi, serta berisiko terjebak
            dalam fragmentasi arah dan duplikasi kebijakan.
                Secara regulatif, Pasal 6 ayat (2) dan Pasal 7 ayat (2) Undang-
            Undang Nomor 25 Tahun 2004 secara eksplisit menyatakan bahwa
            RPJM dan RKP disusun  dengan  mengacu  pada RPJP.  Selanjutnya,
            dokumen  perencanaan  strategis  kementerian/lembaga  (Renstra
            K/L), perencanaan tahunan (Renja K/L), maupun perencanaan
            pembangunan daerah (RPJMD dan RKPD), seluruhnya disusun dengan
            mengacu  pada  RPJM dan RKP.  Ini  menunjukkan  adanya  struktur
            hirarkis dan keterkaitan  vertikal yang mengikat secara  sistemik.
            Dalam logika hukum tata kelola, RPJP bertindak sebagai norma dasar
            (grand policy framework), RPJM sebagai norma operasional-strategis,
            dan  dokumen lainnya sebagai  implementasi teknis  dan sektoral.
            Ketidaksesuaian  di  antara  dokumen-dokumen  ini  mencerminkan
            cacat prosedural dan substantif dalam perencanaan.
                Dalam  praktik  perencanaan  kementerian/lembaga,  Renstra
            K/L disusun berdasarkan RPJM, terutama pada  bagian strategi
            nasional dan  prioritas  pembangunan Presiden. Renstra K/L  tidak
            hanya memuat  sasaran  strategis internal  lembaga, tetapi juga
            mendeskripsikan kontribusi kementerian terhadap pencapaian target
            RPJM dan  sasaran RPJP. Oleh karena  itu, setiap  indikator  kinerja
            utama (IKU), program prioritas, hingga nomenklatur kegiatan dalam
            Renstra harus  dijustifikasi dalam kerangka RPJM.  Sementara  itu,
            Renja K/L sebagai dokumen tahunan menjadi derivasi langsung dari
            Renstra, yang sekaligus terhubung dengan Rencana Kerja Pemerintah
            (RKP) sebagai penjabaran tahunan dari RPJM.
                Keterkaitan ini juga berlaku dalam konteks perencanaan daerah.
            Rencana Pembangunan Jangka  Menengah  Daerah (RPJMD) wajib
            disusun  dengan  mengacu  pada  RPJP  Nasional  dan  secara  lebih
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81