Page 72 - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
P. 72

BAGIAN  I   51
                                                            Perencanaan

            oleh pemerintahan yang sedang menjabat. Dalam  pengertian itu,
            RPJM merupakan titik temu antara kehendak konstitusional jangka
            panjang dan mandat elektoral  lima  tahunan. Ia menjamin bahwa
            transisi pemerintahan tidak berarti diskontinuitas arah pembangunan,
            tetapi  justru  menjadi  momen  rekonsolidasi  antara  rencana  negara
            dan aspirasi rakyat.
                Kedudukan RPJM ditegaskan dalam Pasal  6 Undang-Undang
            Nomor 25 Tahun 2004,  yang menyatakan bahwa RPJM Nasional
            disusun  oleh  pemerintah  yang sedang  menjabat  dengan  mengacu
            pada RPJP Nasional, dan memuat visi, misi, dan program Presiden.
            RPJM  ditetapkan melalui Peraturan Presiden paling  lambat  tiga
            bulan setelah Presiden dilantik. Dalam hal ini, RPJM bukan hanya
            dokumen perencanaan teknokratik, tetapi juga manifestasi politik
            pembangunan Presiden terpilih, yang  memformulasikan program
            prioritasnya dalam kerangka hukum dan konsistensi jangka panjang
            yang telah ditetapkan melalui RPJP. Oleh sebab itu, RPJM menjadi
            instrumen utama dalam penghubung antara legitimasi politik dan
            legitimasi pembangunan.

                Secara  substansi,  RPJM  Nasional  memuat  tiga  unsur  utama:
            strategi pembangunan nasional,  kebijakan umum,  dan program
            prioritas  Presiden.  Ketiganya  saling  terkait  dalam  membentuk
            arah dan prioritas pembangunan nasional selama satu periode
            pemerintahan. Strategi pembangunan merumuskan pendekatan
            makro dan arah kebijakan sektoral dalam merespons tantangan dan
            peluang yang dihadapi.  Kebijakan umum memuat pokok-pokok
            kebijakan yang bersifat lintas sektor dan multidimensi. Sementara
            itu, program prioritas Presiden  memuat agenda-agenda unggulan
            yang menjadi ikon politik pembangunan sekaligus target hasil selama
            lima tahun.

                Dalam praktiknya, RPJM disusun melalui proses teknokratik yang
            ketat. Setelah Presiden dan Wakil Presiden dilantik, Kementerian
            PPN/Bappenas bersama kementerian dan lembaga lainnya melakukan
            sinkronisasi  antara visi-misi Presiden dengan arah pembangunan
            RPJP.  Selanjutnya,  dilakukan  proses  konsultasi  publik,  penajaman
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77