Page 75 - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
P. 75

54     MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
                   Ilustrasi Pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional

            bangsa untuk melanjutkan fondasi pembangunan menuju status negara
            maju di tahun 2045. Untuk mewujudkannya, Presiden menetapkan
            delapan misi yang disebut Asta Cita sebagai prioritas nasional. Asta
            Cita tersebut kemudian dijabarkan  ke dalam 17  program  prioritas
            Presiden dan 8 Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), yang secara cepat
            dan terukur dirancang untuk merespons berbagai tantangan strategis
            pembangunan. Arah kebijakan ini menjadi struktur utama penyusunan
            RPJM  dan  dasar  penyusunan  program kementerian/lembaga serta
            intervensi pembangunan pusat-daerah.

                RPJM  Nasional  2025–2029  mengintegrasikan  pendekatan
            teknokratik  dari  RPJP  dengan  agenda  politis  Presiden  terpilih,
            menghasilkan delapan prioritas nasional yang disusun secara konkret
            dan operasional. Setiap  prioritas diturunkan ke  dalam program,
            kegiatan, dan proyek prioritas yang memiliki indikator kinerja terukur
            untuk  pelaksanaan di  kementerian/lembaga, pemerintah daerah,
            maupun dunia usaha. Selain itu, RPJM ini mengusung pendekatan
            kewilayahan tematik, holistik, integratif, dan spasial, yang meliputi
            strategi pembangunan kawasan timur  dan barat,  desa  dan kota,
            serta intervensi pembangunan per provinsi. Kerangka kebijakan ini
            sekaligus menjadi acuan rencana pembangunan daerah dan jembatan
            sinkronisasi antara perencanaan dan penganggaran nasional. Dengan
            demikian, RPJM  2025–2029 memainkan peran  strategis dalam
            memperkuat fondasi transformasi menuju tercapainya visi Indonesia
            Emas 2045.

            3.3.  Keterkaitan RPJP dan RPJM dengan Dokumen Perencanaan
                 Lainnya
                Salah satu prinsip fundamental dalam sistem perencanaan
            pembangunan     nasional  adalah   keterpaduan   antardokumen
            perencanaan, baik secara vertikal dalam hierarki  waktu maupun
            secara horizontal antar sektor, wilayah, dan lembaga. Dalam
            konteks ini, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP)
            dan Rencana Pembangunan Jangka  Menengah  Nasional (RPJM)
            tidak  berdiri  sendiri,  melainkan  menjadi  induk  dan  pangkal  dari
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80