Page 179 - Tanah Hutan Rakyat
P. 179
166 Aristiono Nugroho, dkk
Ketiga, mempelajari kemampuan baru, yaitu kemampuan
APHR dalam mengelola dan mendukung pemilik hutan rakyat
yang berada dalam dinamika sosial yang tinggi, termasuk
dengan menyiapkan beberapa organisasi yang relevan yang
berada di bawah binaan APHR.
Keberadaan APHR yang berhasil menghidupkan
dan menggairahkan sosio-ekonomi dan sosio-ekologi
Desa Kalimendong, ternyata juga membuka peluang bagi
masyarakat desa ini untuk tidak hanya menerapkan salah satu
jenis strategi livelihood melainkan menerapkan gabungan dari
beberapa jenis strategi livelihood. Sebagai contoh, strategi on –
farm dapat dipadukan dengan strategi off – farm atau dengan
strategi non – farm. Anggota masyarakat yang masih memiliki
waktu dan tenaga setelah mengelola tanaman salak dan albasia
(strategi on – farm), dapat melanjutkan usahanya dengan
menyewakan peralatan pertanian kepada anggota masyarakat
lainnya (strategi off – farm), atau dengan membuka usaha
persewaan sound system dan generator (strategi non – farm).
Gairah sosio-ekonomi dan sosio-ekologi yang
dijalani masyarakat melalui berbagai strategi livelihood,
membutuhkan adanya inisiatif masyarakat yang tepat ukuran
(tidak berlebihan dan tidak berkekurangan). Inisiatif yang
berlebihan akan mengakibatkan terjadinya mal-adaptasi
(adaptasi keliru), sebaliknya inisiatif yang berkekurangan
akan menghasilkan situasi yang ruthlessness (tidak-peduli).
Sementara itu, sikap inisiatif masyarakat yang tepat ukurannya,
akan memperlihatkan ketegaran masyarakat, terutama ketika
menghadapi tantangan dan hambatan yang menghalangi