Page 181 - Tanah Hutan Rakyat
P. 181

168   Aristiono Nugroho, dkk

            yang  dibentuk  berdasarkan pemahaman APHR  tentang
            kesejahteraan dan konservsi. Sementara itu, sikap impersona
            terlihat pada kemampuan APHR dalam merespon dinamika
            sosial,  berdasarkan pemahaman APHR  tentang perlunya
            suatu  tindakan, meskipun  APHR  sendiri belum memiliki
            kemampuan untuk melakukan tindakan tersebut.
                Dengan demikian peran APHR melalui SVLK-nya sangat

            menguntungkan masyarakat,  karena kayu  yang  memiliki
            SVLK merupakan kayu  yang  memiliki legalitas.  Hal ini
            disebabkan kayu yang diperdagangkan tersebut telah sesuai
            dengn ketentuan hukum yang berlaku, dan tidak diproduksi
            dengan cara-cara yang merusak lingkungan. Dalam konteks
            Desa Kalimendong, SVLK juga dipandang sebagai instrumen
            yang mampu mendorong  masyarakat,  agar memproduksi

            kayu  secara legal  dan  tidak merusak lingkungan. Dengan
            demikian  pihak lain  yang berinteraksi  dengan masyarakat
            Desa Kalimendong akan memiliki kepercayaan  (trust) pada
            kinerja masyarakat, yang legal dan tidak merusak lingkungan.
            Elizabeth  Walter (2004) menyatakan, bahwa kepercayaan
            adalah percaya bahwa seseorang itu baik dan jujur, serta tidak
            akan menciderai  atau menyakiti. Kepercayaan juga berarti,
            bahwa  seseorang  percaya  terhadap orang  lain  yang dapat
            dipercaya (lihat Walter, 2004).

                Sesungguhnya kepercayaan  yang “beredar”  di Desa
            Kalimendong  memiliki  variasi, misalnya:  Pertama, ada
            kepercayaan yang datang dari pihak lain kepada masyarakat Desa
            Kalimendong. Kepercayaan ini muncul karena adanya keyakinan

            pihak lain, bahwa masyarakat Desa Kalimendong memproduksi
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186