Page 87 - Tanah Hutan Rakyat
P. 87
74 Aristiono Nugroho, dkk
(reinforcement) dan observational learning. Kedua, cara
pandang dan cara pikir yang dimiliki oleh masyarakat dapat
dipengaruhi dengan memberikan informasi yang relevan.
Ketiga, perilaku masyarakat pada akhirnya mempengaruhi
masyarakat itu sendiri dan lingkungannya, serta dapat
menciptakan penguat dan observational opportunity.
E. Mulyadi (Tahun 1983 – 1998)
Pada tahun 1983 – 1998 Kepala Desa Kalimendong dijabat
oleh Mulyadi, yang mengalami kesulitan berkreasi karena ia
memimpin desa di masa Orde baru. Meskipun begitu, ada
beberapa hal yang dilakukan oleh Mulyadi sebagai kepala
desa yang didorong oleh prinsipnya untuk menyejahterakan
masyarakat. Oleh karena itu, Mulyadi berupaya memperbaiki
tingkat pendidikan masyarakat. Selain itu, ia juga mengkritisi
adat istiadat yang dianut oleh masyarakat, yang boros secara
finansial atau keuangan sehingga perlu disederhanakan. Hal ini
dilakukannya, agar masyarakat dapat memanfatkan uangnya
untuk hal-hal yang produktif. Mulyadi mencontohkan, bahwa
ada warga yang mampu menyelenggarakan pesta khitanan
anaknya dengan biaya jutaan rupiah, tetapi tidak bersedia
menyekolahkan anaknya dengan alasan tidak memiliki uang.
Sementara itu, bagi Mulyadi tingkat pendidikan
masyarakat merupakan sesuatu yang penting, agar masyarakat
lebih mudah menerima konsepsi perubahan. Anggota
masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan relatif tinggi,
akan lebih mudah menerima konsepsi bahwa seseorang
akan memperoleh imbalan ketika berinteraksi dengan