Page 96 - Tanah Hutan Rakyat
P. 96
Tanah Hutan Rakyat 83
upayanya mencapai hasil yang baik. Bagi Mulyadi perlu ada
tindakan yang konsisten, agar kondisi sosio-ekonomi di
masyarakat dapat seimbang (balance) dengan kondisi sosio-
ekologi. Meskipun pada awalnya, ada sebagian masyarakat
yang menolak campur tangan Mulyadi dalam hal zakat fitrah.
Tidak puas hanya memperbaiki tingkat pendidikan,
mengkritisi adat istiadat, dan menata ulang tradisi yang
berkaitan dengan zakat fitrah, Mulyadi juga memberi perhatian
pada pemilik rambut gimbal. Mulyadi memberi pencerahan
pada pemilik rambut gimbal dan keluarganya, bahwa rambut
gimbal harus dipotong tanpa perlu mengeluarkan biaya besar.
Menurut Mulyadi tidak diperlukan upacara khusus untuk
memotong rambut gimbal, karena ruwatan rambut gimbal
hanyalah takhyul atau mitologi belaka. Oleh karena itu,
acara ruwatan rambut gimbal harus dihentikan, sebab tidak
diperlukan oleh masyarakat. Untuk itu Mulyadi memberi
pengertian pada orang tua yang anaknya memiliki rambut
gimbal, bahwa si anak perlu hidup normal.
Hidup normal akan memberi kesempatan pada anak
rambut gimbal, untuk mengenali potensi diri yang relevan
dengan situasi dan kondisi Desa Kalimendong. Sementara
itu, bagi orang-tuanya terbuka kesempatan, untuk memberi
perhatian yang lebih besar pada upaya meningkatkan
kesejahteraan dalam frame konservasi tanah. Mulyadi
mengajarkan kepada orang-tua dari anak-anak berambut
gimbal, agar berkenan mengorganisir pemikiran dalam
kerangka sebab-akibat. Berbekal proses pembelajaran sosial
yang dialami dari hasil interaksinya dengan Mulyadi, para