Page 94 - Tanah Hutan Rakyat
P. 94
Tanah Hutan Rakyat 81
ini juga menegaskan, bahwa antara masyarakat dengan
ruang kehidupannya merupakan suatu konstelasi, yang
saling tergantung satu sama lain. Keduanya (masyarakat dan
ruang kehidupan) saling tergantung satu sama lain di masa
lalu, masa kini, dan masa akan datang dalam membentuk
realitas. Oleh karena itu, realitas yang berhasil dibangun
oleh Mulyadi, merupakan realitas yang terkait dengan
konsepsi pembangunan yang dilakukan dengan merespon
fakta sosial yang ada di desa. Kondisi ini tentu saja berbeda
dengan yang dialami oleh banyak desa di masa Orde Baru,
di mana yang terjadi bukanlah pembangunan untuk, dari,
dan oleh desa, melainkan sekedar pembangunan di desa.
Oleh karena itu, dapatlah dikatakan bahwa ikhtiar Mulyadi
di Desa Kalimendong relevan dengan peran desa sebagai
unsur penegak dan eksisnya sebuah bangsa (nation). Ketika
masyarakat desa eksis dan sejahtera, maka secara akumulatif
akan terbentuk bangsa yang sejahtera pula.
Selain ruang kehidupan (situasi dan kondisi), upaya
Mulyadi untuk membantu anggota masyarakat yang belum
sejahtera, juga terkait dengan konteks, yaitu keterkaitan suatu
tindakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Saat menjadikan
konteks sebagai obyek perhatian, maka diketahui bahwa
situasi dan kondisi yang ada disekeliling masyarakat akan
mempengaruhi tindakan masyarakat. Hal ini menunjukkan,
bahwa eksistensi unsur-unsur (seperti masyarakat, situasi,
kondisi, dan konteks) tidak dapat melepaskan diri dari adanya
pengaruh satu sama lain. Uniknya, eksistensi segenap unsur-
unsur ini mengarah pada pilihan livelihood oleh masyarakat.