Page 229 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 229

220    Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
                    yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
                 Bentuk  dari  ADR/APS  sebagai  opsi  dari  penyelesaian  suatu
             sengketa  yang dapat dipilih oleh  para  pihak  yaitu:  konsultasi,
             negosiasi, mediasi, konsiliasi ataupun penilaian ahli. Namun dalam
             Pasal 6 UU ADR/APS hanya negosiasi dan mediasi saja yang sedikit
             mendapatkan penjelasan  mengenai pelaksanaannya.  Negosiasi
             memiliki pengertian penyelesaian  sengketa  damai  yang  hanya
             terdiri dari para pihak yang saling berhadapan secara langsung tanpa
             terlibatnya pihak  ketiga  dalam upaya penyelesaian  sengketanya.
             Sedangkan Mediasi memiliki pengertian penyelesaian sengketa atau
             beda pendapat yang diselesaikan melalui bantuan seorang atau lebih
             penasehat  ahli maupun melalui mediator. Mediator merupakan
             pihak ketiga yang berperan sebagai fasilitator atau penengah dalam
             penyelesaian  sengketa. Komarudin (2014)  menyampaikan bahwa
             unsur-unsur dari  mediasi adalah adanya  sebuah  permasalahan
             atau  sengketa  antara para pihak  yg  membutuhkan penyelesaian.
             Penyelesaian  sengketa  tersebut dilakukan  melalui  perundingan
             (musyawarah).  Tujuan dari  perundingan  tersebut adalah  untuk
             mencapai  kedamaian dan  kesepakatan  yang  disetujui  oleh  para
             pihak dengan adanya peranan mediator dalam penyelesaian sengketa
             tersebut. Peraturan  Mahkamah  Agung No.  1  Tahun  2016  tentang
             Prosedur Mediasi  di  Pengadilan, dalam Pasal 1 angka 1  peraturan
             tersebut menyebutkan bahwa mediasi merupakan cara penyelesaian
             sengketa  melalui proses  perundingan  untuk  memperoleh
             kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator.
                 Dapat  dikatakan  bahwa penyelesaian  sengketa pertanahan
             yang  digolongkan  kedalam  sengketa perdata,  memiliki peluang
             untuk dapat diselesaikan  melalui  Alternative dispute Resolution
             (ADR) atau alternatif  penyelesaian  sengketa  (ADR/APS).  Dengan
             penyelesaian  melalui  ADR/APS/  ADR  tersebut  tentu  saja  metode
             yang dikedepankan adalah kesepakatan para pihak yang bersengketa
             pada saat sebelum dimulai penyelesaian sengketa dengan  metode
             tersebut,  maupun pada  saat  telah  berakhir proses penyelesaian
             sengketa  yang  kemudian dituangkan dalam  perjanjian dengan
             memperhatikan prinsip-prinsip perjanjian.
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234