Page 302 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 302

Analisis Yuridis Atas Pembatalan Sertipikat Karena Cacat Administrasi dan   293
                 Usaha Preventif Guna Mencegah Terjadinya Cacat Administrasi Dalam Penerbitan Sertipikat
                 Bila  ditinjau  dari  Peraturan Kepala BPN Nomor:  6  Tahun
             2018  Tentang Petunjuk Pendaftaran  Tanah Sistematis Lengkap
             (PTSL)  maka  penerbitan Sertipikat  atas  tanah  yang masih  dalam
             pemeriksaan  Perkara atau  sengketa  maka  tidak  dapat diterbitkan
             sertipikatnya, melainkan hanya dapat dicatat dalam daftar umum
             yang tersedia. Pada Pasal 29 ayat (1) Peraturan Menteri menyebutkan
             bahwa apabila terdapat bidang tanah yang memenuhi syarat untuk
             diterbitkan  sertipikatnya namun  terdapat  perkara  di  Pengadilan
             (Kluster 2) maka  yang  dapat  dilakukan  adalah   pembukuan hak
             dengan  mengosongkan  nama  pemegang  haknya;  dan  penerbitan
             sertipikat Hak atas Tanah setelah adanya putusan pengadilan yang
             berkekuatan hukum tetap, dan amar putusannya menyatakan salah
             satu pihak sebagai pihak yang berhak.

                 Dalam kasus  pembatalan 38  Sertipikat HGU  dan  penerbitan
             Sertipikat Hak Milik Nomor: 4931  atas permohonan Abdul Halim ini
             Inspektur Jenderal  Kementerian  ATR/BPN  telah melakukan  audit
             investigasi  terhadap Penerbitan Surat Keputusan Kepala Kanwil
             BPN  DKI Jakarta  Nomor:  13/Pbt/BPN.13/IX/2019  dan  Penerbitan
             Sertipikat Hak Milik Nomor 4931/Cakung Barat seluas 77.800 m2 atas
             nama H. Abdul Halim. Dari Audit ini auditor menarik kesimpulan
             bahwa secara pemeriksaan dokumen penerbitan 38 Sertipikat Hak
             Guna Bangunan maka tidak ditemukan hal-hal yang membuat Tim
             pemeriksan  yakin  bahwa  proses penerbitan  tersebut  tidak  sesuai
             prosedur.

                 Selanjutnya auditor  menyebutkan  bahwa  saat dilakukan
             pembatalan sertipikat  tersebut pemeriksaan perkara  masih dalam
             proses  persidangan  sehingga  seharusnya  tidak dapat dilakukan
             proses lebih lanjut. Kemudian  auditor juga menyatakan bahwa
             Pembatalan Sertipikat ini juga dilakukan secara kurang cermat karena
             pembatalan itu  dilakukan karena  adanya  surat Kepala Kelurahan
             yang menyatakan bahwa Girik sebagai dasar penerbitan Sertipikat
             Hak Guna Bangunan tidak ditemukan di Kelurahan Cakung Barat,
             dan Lurah juga menyatakan kebenaran Girik-girik tersebut Lurah
             menyatakan tidak mengetahui.
   297   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307