Page 116 - Land Reform dari Masa ke Masa
P. 116

Kampanye Mempromosikan Land Reform Setelah Jatuhnya Suharto  97

               pada gilirannya mereka memblokir otorisasi dari draft
               tersebut untuk diproses menjadi draft pemerintah
               (Suwarno 2003, 2006).
                    TAP MPR RI No. IX/2001 tersebut memiliki pengaruh
               pada proses kebijakan di Badan Pertanahan Nasional (BPN),
               dan Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM).
               Interaksi antara para aktivis dan pakar agraria dan pejabat
               tinggi BPN menjadi lebih mudah karena Maria Sumardjono
               – profesor hukum tanah dari Universitas Gajah Mada yang
               memimpin Kelompok Studi Pembaruan Agraria (KSPA) dan
               bersama-sama para aktivis dan akademisi lain untuk
               mempromosikan TAP MPR RI tentang Pembaruan Agraria
               – diangkat oleh Presiden Megawati sebagai Wakil Kepala
               BPN. Dengan posisi barunya ini, dan sebagai orang yang
               sangat terlibat dalam pembuatan Ketetapan MPR,
               Sumardjono memiliki posisi untuk menggerakkan
               kewenangan BPN menindaklanjutinya. Dia mendorong BPN
               untuk menyesuaikan rencana strategis yang ada dan
               mengusulkan serangkaian kegiatan kunci melaksanakan
               “arah kebijakan pembaruan agraria” (Sumardjono 2006:88-
               99). Namun hal ini tidak berbuah. Yang berbuah justru usaha
               Kepala BPN, Lutfi Nasution, yang berhasil meyakinkan
               Presiden Megawati untuk mengeluarkan Keputusan Presiden
               No. 34/2003 yang mengarahkan kembali pelaksanaan
               Ketetapan MPR ini menjadi hanya dua kegiatan, yaitu:
               (1) untuk menyusun revisi UUPA 1960 dan menggantinya
                   dengan rancangan undang-undang pertanahan yang
                   baru;
               (2) untuk memantapkan manajemen pertanahan dan
                   sistem informasi dalam kaitannya dengan pendaftaran
                   tanah. 80




                80  Keputusan Presiden Nomor 34/2003 juga Presiden Megawati
               memutuskan untuk mendesentralisasi sebagian kewenang BPN
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121