Page 113 - Land Reform dari Masa ke Masa
P. 113

94    Land Reform Dari Masa Ke Masa

                 Pada November 2001 Sidang Umum Majelis
            Permusyawaratan Rakyat menetapkan Ketetapan No IX/
            2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan
            Sumberdaya Alam, dengan mana Presiden Indonesia dan
            DPR RI diberi mandat untuk melaksanakan seperangkat
            arah kebijakan pembauan agraria dan kebijakan
            pengelolaan sumber daya alam (lihat Tabel 8). TAP MPR
            RI No. IX/2001 ini mendefinisikan pembaruan agraria
            sebagai suatu proses yang berkesinambungan yang
            berkaitan dengan penataan kembali penguasaan,
            penggunaan, kepemilikan, dan pemanfaatan sumber-
            sumber agraria yang dilaksanakan untuk mencapai
            kepastian hukum dan perlindungan serta keadilan dan
            kemakmuran bagi semua rakyat Indonesia (pasal 2), dan
            membedakannya dengan pengelolaan sumber daya alam.   78
                 Setelah lebih dari dua dekade aktivisme, pemerintah
            Indonesia mengagendakan “land reform”, bersamaan dengan
            agenda “pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan”.
            Dua perangkat  arah kebijakan ini mencerminkan ketegangan
            tak terselesaikan antara para promotor “pembaruan agraria”
            dan “pengelolaan sumber daya alam”, yang tidak hanya dalam


            hukum (undang-undang payung) yang mencakup hukum
            sumber daya alam “sektoral” seperti kehutanan, pertambangan,
            dan hukum tanah (Tjondronegoro 2008:155-160). Di kubu lain,
            sebagian besar pemimpin aktivis lingkungan dan para ahli
            berpendapat bahwa sistem hukum Indonesia tidak memiliki
            kategori tersebut; dan mendukung inisiatif untuk merancang
            undang-undang yang komprehensif tentang Pengelolaan
            Sumberdaya Alam (Undang-undang Pengelolaan Sumber Daya
            Alam) yang dimaksudkan untuk merevisi semua hukum dan
            peraturan yang ada yang berhubungan dengan tanah dan
            sumber daya alam, termasuk UUPA.
              78  Ketetapan Nomor IX tidak memberikan definisi pengelolaan
            sumber daya alam kecuali pernyataan umum dan samar-samar
            bahwa “(P)engelolaan sumberdaya alam yang terkandung di
            daratan, laut dan angkasa dilakukan secara optimal, adil,
            berkelanjutan dan ramah lingkungan” (pasal 3).
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118