Page 131 - Land Reform dari Masa ke Masa
P. 131

112   Land Reform Dari Masa Ke Masa

            sementara itu tanpa kesemuanya diperlukan waktu
            seratus sepuluh tahun! 90
                 Klaim-klaim keberhasilan yang diutarakan ke publik
            itu menjadi bahan debat para aktivis dan akademisi yang
            mengikuti musyawarah nasional kelima Konsorsium
            Pembaruan Agraria (KPA), di Bogor untuk
            pertanggungjawaban mandat yang diberikan pada
            kepemimpinan KPA tiga tahun sebelumnya, untuk
            menetapkan sasaran dan program strategis, dan
            sekaligus untuk menetapkan kepemimpinan tiga tahun
            yang akan datang .
                              91
                 Dalam siaran persnya tanggal 3 Juli 2009, Sekretaris
            Jenderal KPA yang baru terpilih, Idham Arshad menilai
            “adalah keliru jika Pemerintahan SBY menganggap dirinya
            telah menjalankan program pertanahan untuk rakyat,
            apalagi menjalankan Reforma Agraria (Pembaruan
            Agraria)”. Selanjutnya ia menekankan,
                   “(K)enyataannya, program ini telah menyeret petani
                   yang bertanah kecil semakin cepat kehilangan
                   tanahnya, karena tanah tersebut semakin mudah
                   dijual atau diagunkan kepada perbankan. Dalam
                   keadaan bertanah sempit dan situasi makro ekonomi
                   yang tidak berpihak kepada petani, maka sertifikasi



              90  Klaim-klaim keberhasilan yang spektakuler itu adalah bagian
            utama dari iklan satu halaman “Pertanahan untuk Rakyat. Bukan
            Omong Kosong” dari Tim Sukses pasangan Calon Presiden Susilo
            Bambang Yudoyono (SBY) di Koran Media Indonesia tanggal 24 Juni
            2009, dan sajian Kepala BPN dalam acara Save Our Nation di MetroTV
            pada Rabu, 15 Juli 2009, pukul 22.00–23.00 WIB dan disiarkan
            ulang pada Senin, 20 Juli 2009, pukul 16.00–17.00 WIB.
              91  Klaim keberhasilan itu ditanggapi secara kritis oleh eksponen
            KPA, jaringan nasional organisasi non-pemerintah yang sejak
            tahun 1995 secara lantang menyampaikan kritik terhadap Land
            Administration Project  yang dibiayai oleh dana hutang Bank
            Dunia dan hibah dari AUSAID (lihat bab X “Pembentukan
            Kebijakan, Pengelolaan dan Administrasi Pertanahan Pro-
            Pasar”).
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136