Page 58 - Land Reform dari Masa ke Masa
P. 58

Bagaimana Hutan Dipisahkan Dari Tanah Pertanian  39

               beberapa bagian tanah kehutanan di Jawa, seperti juga
               yang berlangsung pada tanah-tanah perkebunan
               negara dan swasta, serta tanah-tanah pertanian pribadi
               yang luas.
                    Pemimpin PKI – dan ormas-ormas pedesaan yang
               berada di bawah pengaruhnya – berpendapat bahwa
               sebagian besar dari para penguasa tanah-tanah luas
               tersebut telah melanggar UUPA dan bersiasat sedemikian
               rupa untuk mencegah tanah-tanah mereka untuk
               dijadikan target/sasaran program redistribusi tanah. 35
               Ketegangan semakin meningkat ketika kelompok-
               kelompok politik anti-komunis beraksi dan bereaksi balik
               terhadap menguatnya kekuatan PKI dan pendukungnya
               di dalam dan di luar birokrasi kehutanan.
                    Kemudian di tahun 1965, sebuah upaya kudeta yang
               dirancang oleh para tentara dan elite pemimpin PKI untuk
               menculik dan membunuh beberapa jenderal angkatan darat



                35  Peluso (1992:119) menggambarkan pendudukan lahan
               tersebut sebagai berikut: Sekelompok petani, berjumlah sekitar
               ratusan atau ribuan dan  dikabarkan digerakkan oleh  BTI atau
               kelompok pemuda PKI, Pemuda Rakyat, memasuki lahan hutan.
               Mereka kemudian akan membagi lahan hutan tersebut di antara
               para petani.Seringkali, kelompok-kelompok ini berhadapan
               dengan pekerja perusahaan kehutanan yang biasanya
               dikabarkan berusaha untuk menghentikan para petani tersebut.
               Terkadang, pengelola hutan yang simpatik dengan para petani
               tersebut berusaha untuk menjauh dari konflik. Insiden-insiden
               seringkali menimbulkan korban luka dari petani maupun
               pekerja perusahaan kehutanan. Dalam banyak kasus, rumah
               mandor hutan atau rumah pihak yang terkait atau kantor-
               kantor diserang dan dijarah dan uangnya dicuri. Dalam
               beberapa kasus, faksi-faksi komunis membela tindakan mereka
               dengan berkata bahwa mandor hutan setempat memprovokasi
               okupasi tanah hutan melalui penyalahgunaan wewenang
               sebelum kejadian tersebut (Harian Benteng, October 21, 1964).
               Para mandor hutan terkadang bereaksi dengan cara konfrontatif
               pula, seperti mengganti para petani hutan BTI begitu saja dengan
               pekerja hutan yang berasal dari luar desa. Dalam contoh lainnya,
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63