Page 73 - Land Reform dari Masa ke Masa
P. 73

54    Land Reform Dari Masa Ke Masa

            sejumlah jenderal angkatan darat pada tanggal 30 Sep-
            tember 1965, ternyata telah menyediakan momentum
            untuk pimpinan angkatan darat yang dipimpin oleh Mayor
            Jenderal Suharto untuk menyatukan kekuatan-kekuatan
            anti-komunis hingga berhasil melarang keberadaan PKI
            dan organisasi  onderbouwnya, ajarannya, termasuk
            memusnahkan  orang-orang komunis, dan yang dituduh
            komunis, dengan cara pembunuhan sistematis terhadap
            lebih dari lima ratus ribu hingga sejuta orang komunis di
            pedesaan Jawa, dan juga di Bali serta beberapa bagian
            Sumatera dan Nusa Tenggara (Cribb 1990, 2001, 2002).
            Pembantaian ini merupakan gerakan puncak dari
            ketegangan-ketegangan kelas di pedesaan, yang
            sebagaimana disebut sebelumnya telah diintensifkan
            dengan penerapan program land reform. Hal ini
            kemudian dilanjutkan dengan penahanan dan penyiksaan
            ratusan ribu pemimpin komunis tanpa proses pengadilan.
                 Hantaman terakhir adalah untuk menyingkirkan
            Sukarno melalui sebuah keputusan resmi dari Majelis
            Permusyawarakatan Rakyat Sementara (MPRS) di tahun
            1967,  dan penunjukkan Jenderal Suharto sebagai Presiden
                 44
            Indonesia.  Seorang sejarawan Indonesia baru-baru ini
                      45
            berpendapat bahwa proses-proses ini merupakan bagian dari


              44   Kemudian Sukarno ditahan oleh rejim Suharto sampai ia
            meninggal di tahun 1970.
              45   Kudeta dan pembunuhan tersebut merupakan dua kejadian
            politik yang paling misterius di Indonesia. Selama kediktatoran
            Suharto (1967- 1998) pembicaraan dan penelitian terbuka mengenai
            kudeta dan pembunuhan tersebut dilarang. Rejim hanya
            mengijinkan sebuah versi sejarah resmi. Buku bacaan, film,
            monumen, museum, dan upacara tahunan menyebar-  luaskan versi
            resmi secara berulang-ulang
                  Penelitian akademis dan penerbitan dari ilmuwan kritis asing
            disensor. Adam (2005) dan McGregor (2007) memberikan
            penjelasan kritis terbaru mengenai cara-cara militer untuk membuat
            dan menyebarkan versi resmi yang terbukti menyesatkan.
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78