Page 74 - Land Reform dari Masa ke Masa
P. 74

Kebangkitan dan Kejatuhan Land Reform 1960-1965  55

               “kudeta merangkak” yang didukung oleh Central Inteligence
               Agency (CIA), Dinas Rahasia Amerika Serikat (Wardaya
               2007a, 2007b).
                    Di bawah pemerintahan Jenderal Suharto, Menteri
               Urusan Agraria diperkecil menjadi sebuah direktorat
               jenderal di bawah Menteri Dalam Negeri. Di tahun 1968,
               unit penelitian dari Direktorat Jenderal Agraria menerbitkan
               sebuah data mengenai hasil program redistribusi tanah
               sampai Juni 1968 dalam majalah resmi mereka, Penyuluh
               Land Reform dan Agraria seperti yang ditampilkan dalam
               Tabel 4 (Lihat juga Utrecht 1969:87). Dalam tabel tersebut
               diperlihatkan bahwa lebih dari 450 ribu hektar tanah telah
               diredistribusikan kepada lebih dari 500 ribu keluarga di
               Jawa. Petani penerima dari reforma agraria biasanya
               mendapat kurang dari satu hektar. Menurut Utrecht angka-
               angka ini “tidak bisa diandalkan karena angka-angka
               tersebut tidak memperhitungkan jumlah tanah yang telah
               diredistribusikan dan telah diambil alih kembali oleh pemilik
               lama secara terbuka dan tersembunyi” (1969:87, fn 28).
               White dan Wiradi (1979a:51) yang mempelajari daerah
               aliran sungai Cimanuk, Jawa Barat, dan Adiwilaga
               (1975:10-11) yang mempelajari desa Cipamongkolan,
               dataran tinggi Bandung, Jawa Barat, mengkonfirmasi
               bahwa tanah-tanah yang telah diredistribusikan diambil
               alih kembali oleh pemilik tanah yang lama.
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79