Page 203 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 203

c.  Keragaman Corak Ekonomi
                    Corak ekonomi yang umum di Indonesia ialah subsisten dan
                    industri.  Ekonomi  subsisten  umumnya dicirikan dengan
                    kapasitas modal kecil, kapasitas  produksi kecil/jumlah
                    produksi  sedikit, produktivitas  rendah,  kualitas produk
                    tidak  stabil,  belum tersentuh teknologi  tinggi,  serapan
                    pasar rendah, pendapatan kecil, dan tujuan sekadar untuk
                    bertahan hidup. Ekonomi industri sebaliknya. Untuk sektor
                    pertanian saja, data ST63 sampai dengan ST13 menunjukkan
                    dominansi rumah tangga petani dengan penguasaan lahan
                    kurang dari 0,5 ha, itu berarti jumlah unit produksi subsisten
                    lebih banyak dari industri, dengan situasi sering terpencar.
                    Sistem negara Pancasila  yang menghormati HAM  dan
                    menghargai kebebasan warga negara tidak memungkinkan
                    negara untuk  melakukan  aksi  sepihak  konsolidasi  usaha
                    seperti di  Tiongkok,  Kuba atau Vietnam.  Konsolidasi  itu
                    hanya mungkin dilakukan dengan model kegotongroyongan
                    yang prasyaratnya penguatan modal sosial SRA.
                    Kelembagaan sosial yang ditentukan dalam Penataan Akses
                    dengan beragam model  pemberdayaannya  cenderung
                    jauh  dari  konsolidasi  modal  sosial,  kalaupun  ada,  upaya
                    konsolidasi itu lebih bersifat ekonomi politik karena diambil
                    alih negara (negaraisasi) atau korporasi (privatisasi) dengan
                    institusionalisasi  yang birokratis  daripada mengandalkan
                    potensi-potensi kekerabatan (kohesi).
                d.  Keragaman Kelas
                    Data ketimpangan tanah nasional yang diuraikan pada bab
                    sebelumnya menyiratkan fakta terdapat kelompok ekonomi
                    kuat dan lemah dalam struktur sosial Indonesia.
                    Perpres No 62 Tahun 2023 secara normatif memprioritaskan
                    kelompok  ekonomi  lemah,  namun instrumen lapangan
                    justru  sebaliknya,  misalnya  pembatasan  kuota  SRA  tuna
                    kisma maksimal 10 % , padahal telah disebutkan Penataan
                    Akses dapat ditempuh melalui skema II dan skema III.




            188   REFORMA AGRARIAN INKLUSIF:
                  Praktik Penataan Akses Rumah Gender dan Disabilitas
                  di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208