Page 200 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 200
dan keberlanjutan. Menurut kami, penilaian terhadap
keberlanjutan dapat didekati dengan beberapa pertanyaan
ini:
1) Apakah skema yang menjamin keberlanjutan sudah
disiapkan dalam pemodelan Penataan Akses?
2) Jika Ya, bagaimana skemanya?
4) Paradigma
Mencermati konsep dan arahan praktik Penataan Akses sejak
2017 hingga 2023, terdapat catatan penting yang masih menjadi
kekurangan di aras paradigma, yaitu pengabaian terhadap keragaman
yang dimiliki Indonesia dan pendekatan yang dipilih, antara lain:
a. Keragaman Geografi
Bentang alam Indonesia terdiri atas daratan dan perairan.
Daratan berupa dataran rendah maupun tinggi, dan
perairan baik berupa laut, sungai dan danau. Menurut
fungsi, daratan terdiri atas ruang hidup (pemukiman) dan
sumber penghidupan baik itu kawasan hutan, kawasan
pertanian, kawasan perkebunan, tambang dan usaha tidak
berbasis tanah seperti jasa. Sedangkan perairan juga dapat
berfungsi sebagai ruang hidup (permukiman apung yang
nomaden, pemukiman menetap pada badan air) dan sebagai
sumber penghidupan seperti daerah tangkapan ikan, daerah
budidaya ikan, dan pasar apung. Kombinasi ruang hidup dan
sumber penghidupan membentuk keragaman tersendiri,
misalnya permukiman di darat dengan sumber penghidupan
di perairan.
Menurut status hak antara darat dan perairan juga berbeda.
Badan air tidak dilekati hak sebagaimana dikenal dalam
UUPA, sedangkan di daratan ada tanah adat di luar tanah
negara, ada tanah negara yang menjadi dasar penerbitan
tanah hak. Kombinasi karateristik bentang alam dan satus
hukum ini membentuk keragaman tersendiri, misalnya
nelayan yang tinggal di sempadan pantai, ruang hidupnya
bukan hak milik dan sumber penghidupannya tak bisa
BAB IV 185
Evaluasi dan Rekomendasi Penataan Akses