Page 35 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 35

(1)  register  atas  tanah;  (2)  pengaturan  sirkulasi
                            tanah-tanah kelebihan batas berdasarkan  aturan
                            untuk didistribusikan kepada petani tuna kisma; (3)
                            penjabaran penerapan UUPA dalam hal memangkas
                            tanah-tanah  yang melebihi batas maksimum
                            menurut aturan.  Hasilnya, dalam  tempo  yang
                            singkat,  kelembagaan  yang kuat  terbangun,  serta
                            penerbitan UUPA; Peraturan Pemerintah Pengganti
                            UU  (Perpu) No 56 (Prp)  Tahun 1960; Keputusan
                            Presiden No 131/1961 yang mengatur pembentukan
                            Panitia Landreform hingga aras (tingkat) desa dan
                            PP No 224 Tahun 1961 yang mengatur  landreform
                            (Wiradi 2009 dan Salim dan Utami 2019). Namun,
                            Reforma  Agraria  ala Soekarno kandas  sebelum
                            tuntas  akibat  propaganda  bahwa  landreform
                            merupakan produk komunis (padahal, dalam sistem
                            komunisme tidak ada hak milik pribadi, sedangkan
                            UUPA menjamin adanya hak milik  pribadi  secara
                            terbatas) dan disebut sebagai sebab dari peristiwa
                            1965 (Utrecht 1969 dan 1979 cit. Salim dan Utami
                            2019)—umum  dikenal  sebagai  G30S  yang  diikuti
                            dengan pembasmian massal terhadap mereka yang
                            dicurigai sebagai anggota dan simpatisan PKI.

                        2.  Reforma Agraria era Soeharto (1966-1998).
                            Pemerintahan Soeharto menafsirkan Reforma Agraria
                            sebagai  Pembangunan, dimulai  dari  kebijakan
                            industrialisasi  SSA, melalui (1)  Regulasi  yang
                            berwatak liberalisasi,  antara lain,  UU  Penanaman
                            Modal Asing (UU No 1 Tahun 1967); UU Kehutanan
                            (UU No 5 Tahun 1967) dan UU Pertambangan (UU
                            No 11 Tahun 1967); yang senafas dengan Agrarische
                            Wet 1870  yang berwatak  DV  dan eksploitatif,  (2)
                            Kelembagaan  Reforma  Agraria dihapus, antara
                            lain Panitia Landreform, Panitia Pengukuran Desa
                            Lengkap;  dan  Pengadilan  Landreform,  termasuk


            20    REFORMA AGRARIAN INKLUSIF:
                  Praktik Penataan Akses Rumah Gender dan Disabilitas
                  di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40