Page 74 - Jalan Penyelesaian Persoalan Agraria: Tanah Bekas Hak, Pengakuan Hukum Adat, Penataan Tanah Batam, Percepatan Pendaftaran Tanah, dan Integrasi Tata Ruang
P. 74

Pengakuan Hukum terhadap Penguasaan Tanah ...     57

            Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 dan ditindaklan-
            juti dengan Peraturan Bersama antara Menteri Dalam Negeri, Men-
            teri  Kehutanan,  Menteri  Pekerjaan  Umum,  dan  Kepala  BPN
            (sekarang  Menteri  Agraria  dan  Tata  Ruang/Kepala  BPN)  Nomor
            79/2014,  Nomor  PB3/Menhut-II/2014,  No.  17/PRT/M/2014,  No.
            8/SKB/X/2014  tentang  Tata  Cara  Penyelesaian  Penguasaan  Tanah
            yang Berada di Dalam Kawasan Hutan (selanjutnya disebut Perber 4
            Menteri), serta pengakuan hak ulayat (yang dipersamakan dengan
                         12
            hak  komunal )  dilakukan  melalui  Peraturan  Menteri  Agraria  dan
            Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2015 tentang
            Tata Cara Penetapan Hak Komunal Atas Tanah Masyarakat Hukum
            Adat dan Masyarakat yang Berada Dalam Kawasan Tertentu. Terbuka
                                        13
            pendaftaran tanah hutan adat  melalui Perber 4 Menteri. Peraturan
            bersama ini merupakan kesempatan baru terhadap pengakuan dan
            pendaftaran  penguasaan  dan  pemilikan  tanah  oleh  masyarakat
            (perorangan maupun komunal) di dalam kawasan hutan. Kebijakan
            ini merupakan langkah maju, sebab memungkinkan pendaftaran hak
            atas  tanah  (privat  dan  adat)  di  wilayah  kehutanan  yang  semula
            dipahami sebagai hutan negara.
                 Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa tanah milik indivi-
            du dan komunal masyarakat Dayak pada kawasan hutan di Kaliman-
            tan  Tengah  diakui,  namun  secara  teknis-operasional  pengakuan
            hukum  terhadap  penguasaan  tanah  oleh otoritas  pertanahan  yang
            diawali  dengan  Program  IP4T  pada  kawasan  hutan  Tahun  2015.
            Persoalan mendasar di Kalimatan Tengah dalam rangka pemulihan
            hak masyarakat adat adalah sulitnya pengajuan pelepasan kawasan
            hutan yang diklaim oleh negara melalui TGHK 1982, serta perubahan-
            perubahan peraturan daerah turut pula  menjadi kendala. Untuk itu,
            penting  dilakukan  penelitian  dengan  memfokuskan  pada  hal-hal
            sebagai berikut:

               12   Berdasarkan  Pasal  1  angka  1  peraturan  ini,  yang  dimaksud  dengan  hak
            komunal  atas  tanah  adalah  hak  milik  bersama  atas  tanah  suatu  masyarakat
            hukum  adat  atau  hak  bersama  atas  tanah  yang  diberikan  kepada  masyarakat
            yang berada pada kawasan hutan atau perkebunan.
               13  Guntur, I Gusti Nyoman, Dyah Ayu Widowati, dan Ahmad Nashih Luthfi,
            2014, Pengakuan dan Perlindungan Hukum Hak Penguasaan Masyarakat Adat di
            Kawasan Hutan Adat, Laporan Penelitian Sistematis, STPN, Yogyakarta.
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79