Page 90 - Jalan Penyelesaian Persoalan Agraria: Tanah Bekas Hak, Pengakuan Hukum Adat, Penataan Tanah Batam, Percepatan Pendaftaran Tanah, dan Integrasi Tata Ruang
P. 90

Pengakuan Hukum terhadap Penguasaan Tanah ...     73

            memperlihatkan bahwa warga setempat mengetahui dan mengakui
            tanah-tanah  yang  dikuasai  dan  dimanfaatkan  oleh  masyarakat,
            namun di sisi lain terdapat kendala pengakuan secara hukum oleh
            otoritas pertanahan karena ada klaim otoritas kehutanan.
                 Pengaturan  hubungan-hubungan  hukum  dilakukan  melalui
            lembaga  pemberian  dan  atau  penetapan  hak-hak  atas  tanah  jelas
            merupakan wewenang Negara yang dilaksanakan oleh Pemerintah
            (saat  ini  pengemban  wewenang  tersebut  adalah  Kementerian
            ATR/BPN). Terhadap pemberian dan atau penetapan hak-hak atas
            tanah  termasuk  dalam  setiap  penyelesaian  masalah  pertanahan
            tersebut  dimaksudkan  sebagai  upaya  untuk  pemberian  jaminan
            kepastian  hukum  bagi  pemegang  haknya.  Untuk  dapat  diberikan
            jaminan kepastian hukum dan legitimasi dari Negara, maka setiap
            penguasaan  dan  pemanfaatan  atas  tanah  harus  didasarkan  pada
            hukum,  yang  secara  yuridis-teknis  dengan  melaksanakan  pendaf-
            taran tanah. Pemberian jaminan kepastian hukum melalui pendaf-
            taran tanah yang bersifat rechtskadaster sebagaimana amanat UUPA,
            termasuk terhadap penguasaan dan pemilikan tanah oleh masyarakat
            pada kawasan hutan (-yang diklaim oleh otoritas kehutanan sebagai
            kawasan hutan-), merupakan salah satu tujuan pokok UUPA sudah
                                               29
            tidak bisa ditawar lagi. Pasal 19 UUPA , telah dengan tegas menga-
            manatkan  kepada  Pemerintah  agar  di  seluruh  wilayah  Indonesia
            dilaksanakan  pendaftaran  tanah,  dengan  tujuan  untuk  mencapai
            kepastian  hukum.  Dengan  terdaftarnya  hak-hak  atas  tanah  akan
            tercipta jaminan kepastian hukum bagi subyek hak dalam kepemi-
            likan dan penggunaan tanahnya.
                                         30
                 Sebagai  dasar  pengakuan   penguasaan  dan  pemilikan  tanah
            secara formal (de jure) melalui pendaftaran ini umum terjadi di dunia


               29  Pasal 19 ayat (1) UUPA menentukan bahwa: “Untuk menjamin kepastian
            hukum oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik
            Indonesia  menurut  ketentuan-ketentuan  yang  diatur  dengan  Peraturan
            Pemerintah”.
               30  Menurut Pasal 7 Peraturan Menteri Pertanian dan Agraria Nomor 2 Tahun
            1962  tentang  Penegasan  Konversi  dan  Pendaftaran  Bekas  Hak-Hak  Indonesia
            Atas Tanah ditentukan bahwa:
            (1) Mengenai hak-hak yang tidak ada atau tidak ada lagi tanda buktinya, sebagai
               yang  dimaksudkan  dalam  Pasal  2  dan  3,  maka  atas  permohonan  yang
               berkepentingan diberikan  pengakuan hak, atas dasar hasil pemeriksanaan
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95