Page 95 - Jalan Penyelesaian Persoalan Agraria: Tanah Bekas Hak, Pengakuan Hukum Adat, Penataan Tanah Batam, Percepatan Pendaftaran Tanah, dan Integrasi Tata Ruang
P. 95

78    IGN Guntur, Arief Syaifullah, Anna Mariana

            dukungan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Secara teknis
            operasional proses pemetaan penguasaan tanah dalam wilayah desa
            di lapangan memerlukan waktu lama, sementara otoritas pertanahan
            sebagai inisiator kegiatan terkendala batas waktu perencanaan dan
            pembahasan. Untuk itulah, pada Tahun 2015 otoritas pertanahan di
            lingkungan Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan IP4T dengan
            target  sebanyak  9.300  bidang  dengan lokasi  yang  tersebar  pada  13
            kabupaten dan 1 kota (lihat Tabel 3, Lampiran 1). Dari target dimak-
            sud per bulan Agustus 2016 baru terealisasi sampai tahap kegiatan
            akhir  1.000  bidang  (10,75  %)  yaitu  di  Kota  Palangka  Raya,  sedang
            target  pada  kabupaten  lainnya  baru  mencapai  tahap  penyuluhan,
            pengumpulan data di lapangan atau tahap pengolahan data.
                                                                         36
                 Tahun  2016  jumlah  target  meningkat  menjadi  12.500  bidang
            yang  tersebar  di  10  kabupaten/kota,  serta  difokuskan  IP4T  hanya
                                                                   37
            pada kawasan non-hutan, dengan alasan menunggu Perpres.  Berda-
            sarkan target lokasi, IP4T di Kalimantan Tengah Tahun 2015 awalnya
            bidang-bidang tanah pada non-kawasan, namun kemudian berubah
            menjadi  bidang-bidang  tanah  pada  kawasan  hutan.  Berdasarkan
            Tabel  3,  dapat  diketahui  bahwa  pelaksanaan  IP4T  pada  kawasan
            hutan Tahun 2015 belum selesai secara tuntas sampai akhir tahun
            anggaran  2015,  bahkan  sampai  dengan  Agustus  2016  target  belum
            terselesaiakan. Hingga bulan Agustus 2016, dari target IP4T sebanyak
            9.300  bidang  pada  14  kabupaten/kota  (29  desa/kelurahan)  hanya
            terealisasi pelaksanaan kegiatan fisiknya sebanyak 6989 bidang (atau
            75 %). Realisasi pelaksanaan kegiatan fisiknya 100 % terdapat pada 7
            kabupaten/kota, serta tidak melaksanakan kegiatan (realisasi fisiknya
            0  %)  sebanyak  3  kabupaten  yaitu  Pulang  Pisau,  Katingan  dan
            Sukamara.
                 Dilihat dari tahapan penyelesaian IP4T (lihat kolom 5 Tabel 3,
            Lampiran 1), dapat dikelompokkan menjadi: a) Telah melaksanakan
            IP4T  hingga  sampai  dibahas  oleh  Tim  IP4T  Provinsi  hanya  5
            kabupaten/kota.  Dari  lima  kabupaten/kota  tersebut  per-bulan


               36  Wawancara dengan Dana Dilaya, Kepala Seksi Landreform pada Kantor
            Pertanahan Kota Palangka Raya, tanggal 14 September 2016.
               37  Wawancara dengan Kepala Kantor Pertanahan Kota Palangka Raya, tanggal
            15 September 2016.
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100