Page 97 - Jalan Penyelesaian Persoalan Agraria: Tanah Bekas Hak, Pengakuan Hukum Adat, Penataan Tanah Batam, Percepatan Pendaftaran Tanah, dan Integrasi Tata Ruang
P. 97

80    IGN Guntur, Arief Syaifullah, Anna Mariana

            Tim IP4T Kabupaten/Kota yang merupakan hasil analisis yaitu ana-
            lisa data yuridis dan data fisik bidang-bidang tanah yang berada di
            dalam kawasan hutan. Terhadap rekomendasi tersebut, dilanjutkan
            dengan  analisa  dan  pembahasan  oleh  Tim  IP4T  Provinsi,  yang
            hasilnya menguatkan rekomendasi Tim IP4T Kota Palangka Raya.
                 Menurut  peneliti,  dilihat  dari  tahapan  pelaksanaan  IP4T,
            kegiatan verifikasi dan pembahasan yang dilakukan oleh Tim IP4T
            Provinsi ini berarti menambah panjang jalur birokrasi, namun dari
            sisi substansi dapat berfungsi untuk menghasilkan rekomendasi yang
            lebih baik dan komprehensif. Disamping itu, perlu juga diperhatikan
            masalah ketatalaksanaan IP4T, utamanya penyerahan hasil berupa
            rekomendasi dari Tim IP4T Provinsi. Berdasarkan diktum KEEMPAT
            Keputusan  Gubernur  tersebut,  dinyatakan  bawa:  “Dalam  melaksa-
            nakan  tugasnya  Tim  sebagaimana  dimaksud  diktum  KESATU
            bertanggungjawab  kepada  Gubernur  Kalimantan  Tengah”,  namun
            kenyataannya  rekomendasi  hasil  pembahasan  Tim  ini  diserahkan
            kepada  Kepala  Kantor  Wilayah  BPN  Provinsi  Kalimantan  Tengah
            untuk diteruskan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
            Cq. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan.

            b. Kegiatan IP4T pada Kawasan Hutan di Kota Palangka Raya
               Tahun 2015
            1)  Penetapan Lokasi IP4T pada Kawasan Hutan
            Berdasarkan hasil observasi peneliti, lokasi IP4T pada kawasan hutan
            Tahun  2015  di  Kota  Palangka  Raya  merupakan  hamparan  wilayah
            rawa (tanah kosong atau terbuka, tumbuhan rumput), tanah berpasir
            dengan medan datar, berada di pinggir Sungai Sabangau serta dekat



            Provinsi atau Kabupaten /Kota; 2) Melakukan verifikasi permohonan; 3) Menso-
            sialisasikan  kegiatan  IP4T  pada  tanah  yang  berada  di  dalam  kawasan  hutan
            kepada aparat pemerintah tingkat kecamatan dan kelurahan/desa; 4) Melaksa-
            nakan  pendataan  lapangan;  5)  Melakukan  analisa  data  yuridis  dan  data  fisik
            bidang-bidang tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan; 6) Menerbitkan hasil
            analisis berupa rekomendasi dengan melampirkan Peta IP4T Non Kadastral dan
            Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (SP2FBT) yang ditandatangani
            oleh  masing-masing  pemohon  serta  salinan  bukti-bukti  penguasaan  tanah
            lainnya;  7)  Menyerahkan  hasil  analisis  sebagaimana  dimaksud  pada  point  6
            kepada  Kepala  Kantor  Wilayah  Badan  Pertanahan  Nasional/Kepala  Kantor
            Pertanahan Kabupaten/Kota.
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102