Page 102 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 102

Penetapan desa adat  melibatkan  pemerintah daerah  provinsi dan
            kabupaten/kota  serta  majelis  adat. Bupati/walikota  menetapkan  desa
            adat dengan  persetujuan  penuh dari dewan  perwakilan  rakyat daerah
            melalui rancangan peraturan daerah yang diajukan kepada gubernur dan
            menteri untuk mendapatkan nomor register dan kode desa. Jika belum
            mendapatkan kedua nomor  tersebut,  rancangan  perda ini  tidak bisa
            ditetapkan sebagai perda. Padahal dalam ketentuan peralihan disebutkan
            bahwa pemerintah daerah kabupaten/kota harus menetapkan peraturan
            daerah  tentang  penetapan desa adat dalam waktu  satu  tahun  setelah
            undang-undang desa diundangkan pada Januari 2015.
                Menurut nomenklatur  penetapan  desa berdasarkan  tugas
            Kementerian pada tahun 2015 yang diatur dalam Perpres Nomor 11 dan 12
            Tahun 2015 tentang Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa,
            penetapan desa menjadi tanggung jawab Kemendagri di bawah Direktur
            Penataan Desa, bukan Kementerian Desa. Kementerian Desa berfokus
            pada pemberdayaan desa. Ketidakjelasan ini juga terlihat dalam peraturan
            pemerintah tentang UU Desa, yang menyebutkan bahwa menteri yang
            dimaksud adalah menteri yang bertanggung jawab atas desa. Namun,
            hingga saat ini, Kemendagri belum mengeluarkan Permendagri tentang
            penetapan desa adat, terlebih lagi tentang penetapan di luar dari desa
            adat atau cakupan  yang  lebih  kecil dari  sebuah desa. Vel,  Zakaria  &
            Bedner (2017), seorang peneliti di Lingkar Pembaruan Desa dan Agraria,
            mengungkapkan bahwa meskipun beberapa kabupaten telah memulai
            inisiatif pembentukan desa adat, seperti di Papua yang telah menetapkan
            36 desa adat, namun belum ada Perda yang mengatur hal tersebut. Situasi
            serupa  terjadi di Bali, Sumatera Barat, dan Riau, di mana kabupaten-
            kabupaten  telah mengambil langkah,  tetapi belum  diikuti  dengan
            regulasi di tingkat daerah.

                Persyaratan penetapan desa adat yang tertuang di dalam UU Desa
            tidak  dapat  diterapkan  untuk Kampung Naga. Hal ini  dikarenakan
            wilayah Kampung Naga yang diklaim oleh masyarakat setempat sebagai
            wilayah adat hanya mencakup 1 RT saja dengan jumlah penduduk 281
            jiwa atau 102 kepala keluarga, sehingga bukan termasuk Desa Adat, akan
            tetapi  Kampung  Adat  yang cakupannya  lebih  kecil dari  sebuah desa.




                                                                   BAB 05  83
                                        Sistem Tenurial Masyarakat Adat Kampung Naga
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107