Page 103 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 103

Untuk  itu,  proses pengakuan  dan penetapan  Kampung  Naga  sebagai
            Kampung Adat tidak bisa menggunakan syarat-syarat yang tertuang di
            dalam UU Desa.

                Pengakuan  dan  perlindungan masyarakat hukum  adat juga
            dibahas dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2014.
            Peraturan ini menyatakan bahwa tahapan pengakuan dan perlindungan
            bagi masyarakat hukum  adat  dapat melalui identifikasi,  verifikasi,
            dan  penetapan  masyarakat  hukum  adat. Dalam  peraturan  tersebut
            disebutkan bahwa  untuk  pengidentifikasian masyarakat hukum  adat
            hanya mencermati beberapa hal  yaitu: (i)  sejarah masyarakat hukum
            adat; (ii) wilayah adat; (iii) hukum adat; (iv) harta kekayaan dan/atau
            benda-benda adat; dan (v) kelembagaan/ sistem pemerintahan adat. Jika
            pengakuan masyarakat hukum adat di  Kampung Naga mengacu pada
            Peraturan Menteri  Dalam Negeri  Nomor 52  Tahun 2014, masyarakat
            adat  di  Kampung Naga  sudah  sesuai  dengan kriteria  persyaratan
            yang tercantum  dalam  peraturan tersebut.  Namun,  ketidakselarasan
            kebijakan antara  pembentukan wilayah adat dengan  pengakuan dan
            perlindungan masyarakat hukum adat membuat Kampung Naga belum
            bisa mendapatkan nomenklatur yang mengatakan bahwa Kampung Naga
            merupakan  Tanah Ulayat  dan masyarakatnya merupakan Masyarakat
            Hukum Adat. Padahal keberadaan masyarakat adat di wilayah Kampung
            Naga sudah ada sejak dahulu sebelum negara ini terbentuk. (Wawancara
            Kuncen tanggal 01 Maret 2024).
                Berdasarkan hasil wawancara oleh Bapak Asep selaku Kepala Seksi
            Hubungan Hukum Pertanahan  pada  tanggal  03  Maret 2024, Bupati
            Tasikmalaya telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor. 430/Kep.180-
            Huk/2015  tentang Penetapan Kampung  Adat Naga Desa Neglasari
            Kecamatan Salawu sebagai Lembaga Adat yang berkedudukan di wilayah
            Kabupaten  Tasikmalaya.  Hal  ini menandakan  pemerintah  daerah
            telah mengakui dan memperhatikan keberadaan Kampung Naga yang
            menjadi satu-satunya wilayah adat  berupa pemukiman yang diduduki
            oleh masyarakat hukum adat di Kabupaten Tasikmalaya. Terlebih lagi, di
            tingkat nasional, ada peluang untuk mengakui tanah-tanah adat melalui
            Permen ATR/BPN No. 14 /2024 tentang Penyelenggaraan Administrasi



            84    Dinamika Pendaftaran Tanah Adat
                  di Kampung Naga
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108