Page 80 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 80

2.  Sistem Penguasaan Tanah Masyarakat Adat Kampung Naga
                Masyarakat Adat Kampung Naga tersebar di 5 Kecamatan yang ada di
            Kabupaten Tasikmalaya, namun pusat wilayah adat pemukimannya hanya
            di Kampung Naga yang berada di Kecamatan Salawu. Tanah di Kampung
            Naga ini tidak memiliki sebutan khusus atau khas seperti tanah-tanah di
            wilayah adat lainnya, misal Kuan di NTT, Druwe Desa di Bali, Tongkonan
            di Sulawesi Selatan, dan lain sebagainya. Wilayah Adat Kampung Naga
            sudah ada sejak masyarakat adat menguasai dan menempati kampung
            ini jauh sebelum negara ini terbentuk. Kehidupan pilu masa lampau yang
            dialami oleh masyarakat adat ini, tidak membuat mereka menyerah dan
            melepaskan tanah yang sudah didiami jauh sebelum negara ini terbentuk
            ke penjajah. Seperti yang diketahui, kampung ini pernah dibakar habis
            oleh pihak DI/TII pada tahun 1956. Sejarah pilu yang mengukir kampung
            ini membuat masyarakatnya konsisten  dalam mempertahankan
            kampung yang sebagai wilayah pemukiman adat bagi masyarakat adat
            Kampung Naga.

                Sistem  penguasaan  tanah  di  Kampung Naga  ada 2  jenis hak
            yang berlaku  di  dalamnya  yaitu hak  perorangan  dan hak  ulayat. Hak
            perorangan hanya berlaku bagi bangunan-bangunan  rumah  tempat
            tinggal  masyarakat adat  saja.  Bangunan-bangunan  tersebut dikuasai
            penuh oleh masing-masing masyarakat adat yang menempati bangunan
            rumah tersebut, namun tidak mengandung unsur hak milik atas tanahnya,
            sehingga yang dapat diwariskan atau dialihkan hanya bangunannya saja ke
            keturunannya. Terdapat juga kolam yang bisa dikuasai secara pribadi oleh
            masyarakat adat yang berada di luar batas tanah pemukiman Kampung
            Naga (diluar pagar bambu), namun masih masuk sebagai Tanah Ulayat
            Kampung Naga (jika dilihat dari hasil pengukuran dan pemetaan bidang
            tanah oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya). Selain itu, tanah
            pertanian dan perkebunan di area Kampung Naga juga dikuasai secara
            perorangan oleh masyarakat adat. Namun tanah pertanian ini tidak boleh
            diperjual belikan ke masyarakat di luar dari Kampung Naga ataupun di
            luar keturunan naga. Sementara itu, untuk hak ulayat hanya berlaku bagi
            tanah pemukiman dan bangunan fasilitas kampung (balai kampung dan
            masjid) yang bisa dimasuki oleh seluruh warga Kampung Naga. Sistem




                                                                   BAB 04   61
                                        Sistem Tenurial Masyarakat Adat Kampung Naga
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85