Page 85 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 85

yaitu  hutan  keramat  yang ada di  atas  bukit  tidak  boleh dijajah atau
            dimasuki oleh masyarakat adat. Hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi
            hutan  agar  tetap lestari. Hutan keramat  dapat menjaga  tatanan  air
            sehingga air hujan tidak menggenangi wilayah yang berada di bawahnya,
            serta mencegah  terjadinya longsor. Dengan  demikian Kampung Naga
            berpedoman pada amanah untuk selalu menjaga keharmonisan dengan
            alam.

                Legok  Balongan  merupakan daerah  yang  menjadi  resapan air,
            sehingga dimanfaatkan untuk membuat embung atau kolam yang bisa
            mengairi  ke  tempat  yang lebih  rendah. Kolam juga berfungsi  untuk
            mencegah air masuk ke dalam rumah jika terjadi banjir akibat luapan
            air  Sungai Ciwulan. Bencana  banjir  juga  kerap  melanda  Kampung
            Naga karena posisi letak geografis Kampung Naga ini berada di bawah
            Kabupaten  Garut,  sehingga air  hujan  kiriman dari  Garut dibawa oleh
            Sungai Ciwulan  ke  Kampung  Naga  dengan  volume  debit  yang  sangat
            besar hingga sungai tersebut tidak dapat menampung debit air secara
            keseluruhan. Namun  demikian, banjir hanya menggenangi jalanan
            Kampung Naga, lahan sawah yang ditanami padi, kolam, dan pekarangan.
            Rumah masyarakat adat tidak pernah terkena banjir karena terhalangi
            oleh kolam sebagai tempat penampungan air banjir yang meluap dari
            sungai.  Walaupun Kampung Naga  rawan  terkena banjir,  akan  tetapi
            banjir  yang  terjadi  di  dalam  Kampung  Naga cepat  surut dikarenakan
            penataan  ruang  kampung  dan  perumahan di  Kampung  Naga ditata
            mengikuti kontur dengan pola grid menghadap utara dan selatan. Pola
            bangunan tersebut merupakan bentuk kearifan lokal yang menjadikan
            lorong-lorong perumahan sebagai tempat untuk jalan dan drainase yang
            memanjang dari arah barat ke timur. Pola tersebut membuat air dapat
            meresap dan mengalir dengan lancar. Selain itu, jalanan kampung juga
            dibuat dengan menggunakan batu alam dan tanah, sehingga membantu
            percepatan resapan air. Hal ini merupakan salah satu bentuk kearifan
            lokal yang masih terjaga hingga saat ini dalam mitigasi pencegahan banjir
            yang terjadi saat musim hujan. Kemahiran dalam mengurangi dampak
            bencana di Kampung Naga tercermin dari upaya masyarakat adat dalam
            menjaga  kelestarian  hutan  yang  mengelilingi  kampung.  Hutan  ini
            berfungsi sebagai daerah tangkapan air alami dan penahan erosi. Selain


            66    Dinamika Pendaftaran Tanah Adat
                  di Kampung Naga
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90