Page 83 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 83

oleh para leluhur masyarakat adat dan siapa saja tidak boleh memasuki
            ataupun menginjak tanah yang ada di hutan keramat. Larangan tersebut
            menjadikan hutan yang ada di Kampung Naga sebagai hutan yang masih
            terjaga akan kelestariannya dibandingkan dengan hutan-hutan yang ada
            di sekitaran wilayah Desa Neglasari; dan (5) Kolam dimanfaatkan mereka
            untuk beternak ikan mas, ikan nila, dan ikan mujair. Ikan-ikan ini bisa
            digunakan jika ada acara di dalam Kampung Naga, sehingga ikan tersebut
            dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat adat.






























                           Gambar 23. Peta Penggunaan Tanah Kampung Naga
              Sumber: Hasil olahan peneliti berdasarkan data Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya
                                    dan Ina Geospasial, 2024

                Masyarakat adat Kampung Naga memahami karakteristik wilayahnya
            dengan baik, sehingga tata kelola penggunaan tanah di Kampung Naga
            tidak merusak alam. Mereka paham dimana lokasi yang tepat digunakan
            untuk lahan pertanian, pemukiman, perkebunan, maupun kolam. Sejalan
            dengan  pernyataan  Punduh dalam wawancara dengan  peneliti  bahwa
            terdapat 3 istilah tata kelola penggunaan tanah di Kampung Naga yaitu
            Pasir Awian, Legok Balongan, dan Datar Sawahan. Dalam wawancaranya
            Punduh mengatakan bahwa:


            64    Dinamika Pendaftaran Tanah Adat
                  di Kampung Naga
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88