Page 11 - Proposal Riset Desain Strategi Pertahanan Aktif untuk Pencegahan Peredaran Gelap Narkoba
P. 11

melawan bandar narkoba ini seperti kita memahami suatu zona perang; profil personilnya pun bukan
               hanya belum terdefinisikan secara jelas, melainkan ia tidak melulu “dari eksternal”—seringkali ia adalah

               saudara kita sebangsa setanah air.

                     Konsepsi ancaman tradisional pun mengasumsikan adanya pemisahan tegas antara luar dan dalam
               batas negara; ranah internasional dan ranah domestik; ranah penegakkan kedaulatan oleh diplomat dan
               militer dengan ranah penegakkan hukum oleh aparat kepolisian dan hukum. Sejak globalisasi berlangsung

               di tahun 1970-an, pemisahan tegas ini semakin lama semakin kabur, menipis, dan bahkan hilang.
               Misalnya, dengan kehadiran teknologi, “batas” antara seorang warga negara dengan warga negara lain,
               bisa jadi, hanyalah layar ponselnya: saat berkomunikasi, bertatapmuka via video, dan tentu saja, saat

               bertransaksi narkotika secara daring—terang maupun gelap di pasar kripto. Tidak hanya di aras
               teknologis, kaburnya batasan ini juga  ikut mengaburkan  batasan antara teman dan lawan: warga
               Indonesia di perbatasan Entikong, misalnya, bisa jadi justru menjadi “lawan” karena membantu warga

                                                         33
               negara lain untuk menyelundupkan narkotika.  Tidak hanya seorang warga, menurut diskusi tim kajian
               ini dengan peneliti dari BNN, tidak jarang masyarakat di daerah  perbatasan justru “berkomplot”
               menyelundupkan narkoba.  Indonesia tidak sendirian di sini, sudah banyak studi yang menunjukkan

                                                                                                            34
               kecenderungan serupa di daerah segitiga emas, di daerah bulan sabit emas, dan di Amerika Latin.
               Persoalan ini pun pada  akhirnya sampai pada hal paling krusial dari perbedaan tradisional dan non-
               tradisional, yaitu persepsi tentang musuh: dalam konteks tradisional, musuh harus dihabisi, dan tidak ada

               dialog apalagi HAM dan demokrasi; tapi apakah hal serupa juga bisa dengan mudah dikatakan untuk
               konteks non-tradisional seperti IDT-DA?

                     Singkatnya, penggunaan terma  Active Defense  dalam konteks P4GN di Indonesia masih
               menyimpan banyak  pekerjaan rumah: ia belum disepakati secara baku, masih cenderung  common

               sensical, dan masih belum banyak mengapresiasi di  satu sisi potensinya sebagai  pendekatan  strategis
               pertahanan dan keamanan, tapi juga di sisi lain, dampaknya secara tak sadar dalam menstruktur sikap dan
               persepsi  kita terhadap ancaman IDT-DA.  Penelitian ini dengan demikian akan mengkaji konsep

               pertahanan seperti apa yang cocok untuk tantangan keamanan non-tradisional IDT-DA, dan




                     33   “Susahnya  Menangkap  Bandar  Narkoba  di  Wilayah  Perbatasan  RI-Malaysia,”  Tirto.ID,  27  Juli  2018,
               https://tirto.id/susahnya-menangkap-bandar-narkoba-di-wilayah-perbatasan-ri-malaysia-cPY2.
                     34  Eric Dante  Gutierrez,  “The  paradox  of  illicit  economies:  survival,  resilience,  and  the  limits  of  development  and drug  policy
               orthodoxy,”  Globalizations  0, no. 0 (2020): 1–19; “Vietnam’s fight  against  drug cartels on Laos  border  -  VnExpress International,”
               e.vnexpress.net, 7 Maret 2019, https://e.vnexpress.net/projects/vietnam-s-fight-against-drug-cartels-on-laos-border-3890848/index.html;
               Hai Thanh Luong, “Drug production, consumption, and trafficking in the Greater Mekong Sub-Region,” Asian Survey 59, no. 4 (2019): 717–
               37, https://doi.org/10.1525/AS.2019.59.4.717; David Mansfield, “Turning deserts into flowers: settlement and poppy cultivation in southwest
               Afghanistan,” Third World Quarterly 39, no. 2 (2018): 331–49.
                                                         11 | Proposal Riset Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) |
                                               Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) dan Badan Narkotika Nasional (BNN)
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16