Page 36 - SKRIPSI_ESAYACHA AZIS_G041201028
P. 36
12
menjadi lembek. Gambar 2 merupakan nilai L* buah langsat yang diambil saat
pengukuran pada suhu ruang dan suhu dingin 10 ℃. Nilai L* suhu ruang menurun
seiring dengan bertambahnya waktu penyimpanan dimana kontrol mempunyai nilai
L* yang paling tinggi yaitu 46,61 sedangkan perlakuan heat shock treatment
selama 40 menit mempunyai nilai L* yang paling rendah yaitu 42,42. Perlakuan
coating gel lidah buaya pada suhu dingin memiliki nilai L* yang lebih tinggi yaitu
39,81 dan perlakuan heat shock treatment selama 40 menit mempunyai nilai L*
yang paling rendah yaitu 36,14. Perlakuan heat shock menyebabkan kerusakan
pada sel-sel buah dan mengakibatkan perubahan struktural pada permukaan buah,
yang bisa menyebabkan penurunan kecerahan.
3.1.2 Nilai a*
14
12
10
8
a
6
4
2
0
0 1 2 3 4
Lama Penyimpanan (Hari)
kontrol edible coating
20 menit heat shock 40 menit heat shock
(a)
16
14
12
10
a 8
6
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Lama Penyimpanan (Hari)
kontrol 10 ℃ edible coating 10 ℃
20 menit heat shock 10 ℃ 40 menit heat shock 10 ℃
(b)
Gambar 3. Nilai a* buah langsat pada (a) suhu ruang dan (b) suhu dingin 10 ℃.
Nilai a* menunjukkan warna hijau jika nilainya negatif dan warna merah jika nilainya
positif. Gambar 3 merupakan nilai a* buah langsat yang diambil saat pengukuran
pada suhu ruang dan suhu dingin 10 ℃. Nilai a* pada suhu ruang meningkat seiring
bertambahnya waktu penyimpanan dimana kontrol mempunyai nilai a* paling
rendah yaitu 9,56 dan perlakuan heat shock treatment selama 40 menit mempunyai
nilai a* paling tinggi yaitu 11,99. Perlakuan coating gel lidah buaya pada suhu