Page 241 - Ayah - Andrea Hirata
P. 241
228 ~ Andrea Hirata
Seperti biasa, setiap sore, Sabari mengajak Zorro ke taman
balai kota. Masuk September, hujan hampir setiap hari. Se-
belum berangkat, disiapkannya tas punggung kecil kesayang-
an anaknya, yang kemudian dipakai Zorro dengan gagah. Di
dalam tas itu ada topi, jas hujan, sarung tangan, baju ganti.
Sabari pun memasukkan kemeja ganti untuknya sendiri ka-
lau-kalau nanti kehujanan.
Seperti kebiasaannya, Zorro menyapa apa pun dan si-
apa pun sepanjang jalan. Di dalam boncengan rotan yang
disematkan di setang sepeda dia tak berhenti berkicau-kicau.
Orang-orang pun selalu memanggilnya.
Sampai di taman balai kota, kedua anak-beranak itu du-
duk di bangku taman. Zorro sibuk mengunyah kembang gula
berwarna pink, makanan aneh yang kribo itu. Sabari bangkit
dan berjalan untuk membeli balon gas yang jaraknya hanya
beberapa langkah dari tempat duduk mereka. Usai membe-
li balon gas, begitu berbalik dilihatnya beberapa orang telah
mengelilingi Zorro. Orang-orang itu adalah Lena, lelaki ter-
pelajar yang dilihatnya di pengadilan agama itu, dan dua le-
laki lainnya.
Lena meraih Zorro, langsung menggendongnya dan
bergegas pergi. Zorro meronta. Sabari mendekat, dua pria
tadi menghalanginya. Lena bergegas pergi. Zorro memberon-
tak dan memanggil-manggil, Aya! Aya! Tangannya mengga-

