Page 243 - Ayah - Andrea Hirata
P. 243

230 ~ Andrea Hirata


              Orang-orang berlarian untuk berteduh di emper-emper

          toko. Tinggallah  Sabari berdiri sendiri. Hujan  rintik-rintik
          mulai menimpanya. Dia berjalan pelan menuju tempat parkir
          sepeda. Dipandanginya keranjang rotan tempat duduk Zorro
          tadi, kosong. Hatinya pedih. Dia selalu mengajak Zorro ke ta-
          man balai kota dan sore ini dia akan pulang sendiri, anaknya

          tak ada lagi.
              Sabari mencoba menaiki sepeda, tetapi tak mampu ka-
          rena tenaganya telah sirna. Maka, dituntunnya saja sepeda
          itu. Dia lewat dekat juru antar. Mereka tak saling menyapa
          karena juru antar tak melihat Sabari. Dia terlalu sibuk meng-
          engkol motornya. Dan, Sabari tak melihatnya sebab dia me-
          nuntun sepeda di tengah padang pasir, tak ada siapa-siapa di
          sana.

              Hujan pun turun dengan lebat. Sabari tak berteduh. Dia
          terus menuntun sepedanya sambil menangis tersedu-sedu.
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248